Ramadhan kian usai, Idul Fitri akan datang. Di jelang moment spesial seperti ini, biasanya akan diikuti dengan kenaikan harga. Mulai dari harga padi hingga ongkos transportasi. Ikut mengalami kenaikan. Termasuk harga daging sapi.
Apalagi di hari raya, biasanya permintaan akan daging meningkat cukup signifikan. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum nakal untuk mengoplos daging sapi dengan daging babi. Semua dilakukan demi mendapatkan keuntungan yang berkali lipat.
Kualitas daging dapat ditentukan berdasarkan komponen-komponen kimianya seperti kadar air, protein dan lemak. Tentu daging sapi akan berbeda kualifikasinya dengan daging celeng (babi).
Berikut 5 cara bedakan daging sapi dengan daging celeng:
1. Warna Daging
Daging sapi memiliki warna yang lebih kemerahan dibanding daging babi. Warna pucat pada daging babi mendekati warna daging ayam. Penampakan fisik daging terkait dengan keberadaan air, terutama daya ikat air yang didefinisikan sebagai kemampuan daging untuk menahan air selama proses pemotongan, pemanasan, penggilingan atau tekanan.
Menurut Nurwantoro dalam buku ajar dasar teknologi hasil ternak Fakultas Peternakan Undip menyebutkan bahwa besar kecilnya daya ikat air dapat mempengaruhi warna, tekstur, kekenyalan dan kesan jus (juiceness) serta keempukan.
Artikel Pilihan: Logo Pada Kemasan Obat
Namun perbedaan warna ini kurang bisa dijadikan pegangan, karena ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit dibedakan. Selain itu, pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi agar terlihat lebih segar. Meskipun demikian, warna kamuflase in dapat dihilangkan dengan perendaman air.
2. Tekstur Daging
Tekstur pada daging sapi lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan. Bisa jadi ini berkaitan erat dengan kekuatan daya ikat air. Daya ikat air pada daging celeng (babi) lebih rendah dari sapi. Daging babi memiliki daya ikat air 68-70 sedangkan Sapi berkisar antara 70-75.
Melalui perbedaan tekstur seperti ini akan memudahkan kita dalam membedakan antara daging sapi dengan babi. Karena saat dipegang, terasa sekali daging babi sangat kenyal dan mudah direnggangkan, sedangkan daging sapi terasa solid dan keras sehingga cukup sulit untuk diregangkan.
3. Lemak
Kadar lemak pada daging babi lebih banyak dibanding sapi. Perbedaan lainnya juga terdapat pada tingkat elastisitas. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk.
Selain itu lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak daging agak kering dan tampak berserat. Daging sapi juga memiliki lemak yang berwarna kekuningan dengan bau yang cukup menyengat.
Rekomendasi Artikel: Kadar Klorin Dalam Pembalut Diatur Di Amerika, Bagaimana Dengan Indonesia??
4. Serat daging
Adanya perbedaan serat pada daging tentu juga berkaitan dengan daya ikat air dan kadar lemak dari masing-masing daging. Pada sapi, serat daging tampak padat dan garis seratnya terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat nampak samar dan sangat renggang. Perbedaan ini akan semakin terlihat ketika kedua daging direnggangkan secara bersama.
5. Aroma daging
Terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Daging babi memiliki aroma khas tersendiri, sementara daging sapi beraroma anyir seperti yang telah kita ketahui. Bagi anda yang sering membeli daging sapi, pasti bisa membedakan aroma khas antara daging sapi dengan babi.