5 Kebiasaan Buruk Saat Minum Obat
Kesehatan

5 Kebiasaan Buruk Saat Minum Obat

Kebiasaan buruk saat minum obat

Baik itu penyakit yang cukup berat maupun hanya sakit ringan seperti pusing atau keseleo, semua orang pasti pernah menderita symptom yang membuatnya harus meminum obat. Hanya saja, kebanyakan obat cenderung pahit atau harus diminum di kondisi yang kurang kondusif sehingga ada sebagian orang yang mengalami kesulitan. Akhirnya terbersitlah inisiatif untuk mengatasi kendala tersebut yang kemudian berkembang menjadi kebiasaan buruk saat minum obat.

Beberapa kebiasaan buruk saat minum obat yang mungkin pernah kita lakukan, diantaranya:

1.Meminum obat dengan pisang

Baca : Jamur Sebagai Obat Kanker Yang Ampuh

Meminum obat dengan pisang adalah salah satu kebiasaan buruk yang sudah dianggap biasa. Beberapa orangtua sering menyiasati anak mereka yang susah menelan obat dengan membungkusnya dalam buah pisang yang rasanya manis. Sebenarnya pisang adalah buah yang bermanfaat dan kaya akan kalium. Akan tetapi, untuk penderita hipertensi yang mengonsumsi obat yang inhibitor ACE (angiotensin-converting enzim), konsumsi obat ini bersama dengan pisang ternyata bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh. Obat ini bekerja dengan menghalangi perubahan berbagai molekul aktif yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sayangnya, obat ini juga mempunyai efek samping meningkatkan kadar kalium secara drastis. Jika dikonsumsi bersama dengan pisang, akan timbul resiko penumpukan kalium yang berlebih dalam tubuh atau biasa disebut dengan istilah hyperkalemia.

2.Minum obat tanpa air

5 Kebiasaan Buruk Saat Minum Obat

Terkadang karena terburu-buru, mager (malas gerak) atau tidak ada air minum di dekat situ, maka tidak jarang seseorang langsung menelan obatnya bulat-bulat. Tanpa disadari, tindakan ini sangat berbahaya. Meminum obat dengan air minum tidak hanya penting karena dapat mempermudah dalam menelan, tetapi juga mencegah obat tersebut tersangkut di esophagus. Obat yang tersangkut di esophagus dapat menyebabkan inflamasi dan iritasi serta menimbulkan sejumlah symptom mulai dari mulas, nyeri dada bahkan pendarahan dan lubang pada esophagus.

3.Minum obat dengan minuman selain air

5 Kebiasaan Buruk Saat Minum Obat

Ini adalah salah satu kebiasaan buruk saat minum obat. Minum obat dengan air minum biasa bukan karena ingin hemat tapi karena air memiliki sifat dan pH yang netral sehingga interaksi dengan obat hampir bisa dikatakan tidak ada dan tidak berbahaya. Kita sering mendengar orangtua berkata “Jangan minum air kelapa, nanti obatnya tidak efektif.” Sebenarnya ini bukan hanya mitos belaka tetapi sudah dibuktikan dengan penelitian. Air kelapa mengandung 94% air dan karbohidrat sederhana yang mudah dicerna. Selain itu, air kelapa juga mengandung hormon tanaman, asam amino, vitamin C dan kalium. Karena air kelapa memiliki kalium yang cukup tinggi, maka dapat memperburuk kondisi hyperkalemia pada pasien yang mengonsumsi obat antihipertensi. Kandungan enzim dan hormon di dalamnya juga beresiko mempunyai interaksi dengan obat-obat lain.

Baca : Logo Pada Kemasan Obat

Bahkan jus buah yang dikenal sehat juga dapat berinteraksi dengan berbagai macam obat. Contohnya jus delima dapat menghilangkan efek antihipertensi dari beberapa obat dan jus anggur memiliki interaksi negatif dengan lebih dari 50 macam obat. Susu dan minuman yang berbasis susu dapat mengintervensi efektifitas obat thyroid. Caffeine dalam kopi, teh atau minuman berenegi juga dapat berdampak serius pada kesehatan jika diminum bersamaan dengan obat untuk memicu kerja jantung jadi hindari saat minum obat-obat seperti ephedrine, obat asma dan amphetamine.

4.Tidak meminum antibiotik sampai habis

5 Kebiasaan Buruk Saat Minum Obat

Kebanyakan orang Indonesia akan berhenti mengonsumsi obat mereka saat penyakitnya sudah sembuh. Padahal obat seperti antibiotik harus diminum sampai habis (biasanya 3-7 hari) untuk mencegah resistensi. Jika kita mengonsumsi antibiotik yang sama berkali-kali kemudian berhenti saat gejala penyakitnya sudah berkurang, maka saat sakit berikutnya antibiotik tersebut tidak akan mempan lagi. Hal ini karena bakteri/mikroorganisme penyebab penyakit tersebut sudah membangun sistem kekebalan terhadap si obat sehingga tidak akan seefektif sebelumnya.

5.Mengira semua obat selalu diminum setelah

5 Kebiasaan Buruk Saat Minum Obat

Ini adalah sesuatu yang lumrah di masyarakat. Sering dijumpai orang yang tidak mau meminum obat dengan alasan belum makan. Ini bukanlah sesuatu yang salah mengingat banyak obat yang memiliki aturan minum post coenam (sesudah makan). Tapi tidak semua obat harus diminum sesudah makan. Beberapa jenis obat seperti obat maag, obat diabetes tertentu dan antibiotik seperti Amoxicillin malah lebih efektif diminum sebelum makan. Jadi harus diperhatikan secara seksama aturan pakai dari obat tersebut. Jika tidak ada penandaan khusus, berarti tidak masalah diminum sebelum, pada saat atau sesudah makan. Hal tersebut karena obat tersebut tidak terpengaruh efek farmakokinetik-nya dengan atau tanpa adanya makanan. Jika memang dispesifikkan, maka ikutilah sesuai dengan petunjuk yang tertera pada etiket.

Infografis :

5 Kebiasaan Buruk Saat Minum Obat

Baca Juga :

 Obat Kanker Menggunakan Bumbu Dapur?
Terapi Imun Untuk Pengobatan Malaria
Cara Terbaik Untuk Berhenti Merokok Menurut Sains