Bahan Tambahan Pangan yang Berbahaya Bagi Anak dan Wanita Hamil
Beberapa tahun terakhir peneliti mengamati hubungan antara bahan tambahan pangan (BTP) dengan gangguan kesehatan pada anak-anak. Gangguan kesehatan tersebut kemungkinan akan sangat berbahaya bagi anak-anak karena organ mereka masih berkembang. Hal tersebut dapat mengganggu proses pertumbuhan sang anak yang akan berdampak seumur hidup.
Baru-baru ini The American Academy of Pediatrics memberikan peringatan mengenai dampak berbahaya bahan tambahan pangan (BTP) yang umum digunakan bagi anak-anak dan wanita hamil. Para orang tua diminta untuk menghindari enam BTP yang umum ditemukan dalam produk-produk pangan. Karena ukuran tubuh anak-anak kecil, mereka menjadi lebih rentan terhadap kemungkinan dampak berbahaya dari BTP.
Enam BTP Berbahaya Bagi Anak dan Wanita Hamil
Adapun enam jenis BTP tersebut yaitu nitrat dan nitrit, perkhlorat, bisphenol A (BPA), phthalates, dan perfluoroalkyl (PFCs). Nitrat dan nitrit, sering ditambahkan ke daging olahan sebagai pengawet. Bisphenol A (BPA) digunakan untuk membuat plastik tahan lama dan sebagai bahan pelapis kaleng logam. Zat tersebut diketahui dapat menyebabkan kanker, obesitas dan penyakit kardiovaskular. Phthalates sering digunakan untuk membantu membuat kemasan plastik menjadi fleksibel. Perfluoroalkyl (PFCs) digunakan untuk membuat kemasan tahan terhadap noda, lemak dan air. Perkhlorat digunakan dalam kemasan barang kering dan untuk membersihkan peralatan pembuatan makanan. Perklorat telah diketahui dapat mengganggu hormon tiroid. Zat tersebut juga diduga bertanggung jawab atas peningkatan hipotiroidisme neonatal di Amerika Serikat.
Senyawa-senyawa tersebut juga telah diketahui terkait dengan gangguan endokrin, obesitas dan resistensi insulin. Ketika produksi hormon insulin berlebih, maka sel-sel tubuh tidak merespon dengan baik keberadaan insulin.
Menurut Sheela Sathyanarayana, seorang dokter dan ahli epidemiologi di University of Washington di Seattle, beberapa bahan kimia tersebut kemungkinan juga memiliki efek neurokognitif, seperti peningkatan hiperaktif pada anak-anak. Namun demikian, para ilmuwan tidak dapat menguji efek dari bahan kimia ini secara langsung pada manusia, sehingga bukti hanya menunjukkan adanya korelasi, bukan penyebab antara paparan dan penyakit.
Cara Menghindari BTP Berbahaya
Para orang tua dihimbau untuk membeli produk segar atau beku dan menghindari daging olahan yang dikemas dalam plastik atau kaleng. Menurut Dr. Trasande, menghindari makanan kaleng adalah cara yang bagus untuk mengurangi paparan BPA secara umum. Menghindari makanan yang dikemas dan diproses juga merupakan cara yang baik untuk menghindari paparan phthalates.
Selain itu, wadah plastik yang biasanya digunakan untuk memanaskan makanan dalam microwave sebaiknya diganti dengan wadah kaca. Saat dipanaskan, wadah plastik dapat melepaskan bahan kimia yang mungkin berbahaya bagi anak-anak. Dan juga hindari kemasan plastik dengan kode daur ulang 3 (phthalates), 6 (styrene) dan 7 (bisphenols), serta cucilah tangan sebelum mengolah atau pun menyantap makanan. Artikel selengkapnya dapat diakses melalui Sciencenews.