Fakta seputar mikrosefali
Penyebaran virus zika yang belum ditemukan obat ataupun vaksinnya terbilang cukup mengkhawatirkan. Terutama bagi ibu hamil atau bagi Anda yang tengah merencanakan program kehamilan. Pasalnya, virus zika terbukti dapat menimbulkan kelainan neurologis seperti mikrosefali (Microcephaly) yang bisa Anda baca di sini. Berikut LabSatu sajikan fakta seputar mikrosefali yang disebabkan oleh virus zika.
“Zika harus mendapatkan tingkat kewaspadaan yang tinggi,” ujar Dr. Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO kepada anggota dewan eksekutif organisasi lainnya.
Apa itu Mikrosefali?
Mikrosefali adalah gangguan sistem saraf yang menyebabkan lingkar kepala bayi menjadi lebih kecil dibandingkan ukuran normal dan tidak sepenuhnya berkembang. Hal ini menyebabkan bayi dengan mikrosefali memiliki kapasitas otak yang lebih kecil karena berhenti bertumbuh kembang sebagaimana semestinya.
Baca : Ternyata Otak Orang Obesitas 10 Tahun Lebih Tua Dibanding Orang Kurus?!
Secara umum, mikrosefali tidak bisa disembuhkan dan mayoritas anak yang menderita mikrosepali akan mengalami masalah pertumbuhan. Namun faktanya, anak dengan mikrosefali yang disebabkan oleh virus zika masih bisa meningkatkan kualitas hidup dan perkembangannya dengan bantuan seperti terapi berbicara dan okupasi.
Bagaimana Mikrosefali Terjadi?
Mikrosefali terjadi karena otak bayi belum berkembang dengan baik selama kehamilan atau berhenti tumbuh setelah lahir sehingga menghasilkan ukuran kepala lebih kecil. Mikrosefali kuat diduga disebabkan oleh virus zika yang menginfeksi ibu selama proses kehamilan.
Ilmuwan CDC mengumumkan bahwa sejumlah bukti telah terkumpul untuk menyimpulkan bahwa infeksi virus zika selama kehamilan merupakan penyebab mikrosefali (microcephaly) dan cacat otak janin berat lainnya.
Namun faktanya, bukan hanya virus zika saja yang dapat menyebabkan mikrosefali. Ada beberapa penyebab lain yang menyebabkan mikrosefali seperti craniosynostosis, kelainan kromosom, anoksia serebral, fenilketonuria, malnutrisi berat, serta paparan zat berbahaya. Beberapa mikrosefali juga dapat disebabkan karena Infeksi janin selama kehamilan termasuk toksoplasmosis, sitomegalovirus dan campak jerman (rubella).
Tanda dan Gejala Mikrosefali
Tanda utama mikrosefali adalah ukuran lingkar kepala anak jauh lebih kecil dibanding ukuran kepala anak pada umumnya. Beberapa anak mungkin memang memiliki ukuran kepala yang kecil, namun berbeda dengan penderita mikrosepali yang memiliki ukuran kepala jauh dibawah rata-rata. Pada beberapa kasus mikrosepali, terkedang dahi juga tampak mundur atau miring.
Baca : Kenapa Darah O Tidak Lagi Jadi Donor Universal?
Akibat dari mikrosepali sering menimbulkan gejala seperti kejang-kejang, terganggunya fungsi motorik, audio dan bicara, disorientasi koordinasi, kesulitan menelan, distorsi wajah, bertubuh kerdil dan tak jarang menimbulkan keterbelakangan mental atau menurunnya tingkat intelektual. Namun Anda tetap harus waspada terhadap mikrosefali karena dapat mengancam jiwa buah hati Anda.
Faktanya, sulit memprediksi apakah bayi Anda akan menderita mikrosefali sehingga perlu tindakan lebih lanjut dengan melakukan check up rutin untuk memantau kondisi tumbuh kembang janin.
Persentase Kejadian Mikrosefali di Dunia
Faktanya, kelainan ukuran lingkar kepala pada bayi atau yang dikenal dengan mikrosefali dan salah satunya diduga karena virus zika bukanlah kondisi umum. Kelahiran bayi dengan kelainan mikrosefali diperkirakan berkisar dua bayi per 10.000 kelahiran hidup.
Baca Juga: