Kontrasepsi alami
Sudah menjadi rahasia umum jika ASI sangat bermanfaat untuk bayi dan jangan salah, ASI juga bermanfaat untuk sang ibu lho.. Tapi bukan untuk dikonsumsi layaknya bayi. Ibu selaku ‘produsen’ ASI mendapatkan manfaat dari hasil produksinya yaitu berupa ‘kontrasepsi’ alami. Karena, bukan hanya membuat tubuh lekas menyusut tapi dengan memberikan ASI eksklusif selama minimal 6 bulan paska melahirkan bisa menjadi kontrasepsi alami.
Spesialis kandungan, Prof Dr dr Biran Affandi, SpOG (K) membenarkan hal tersebut. “Benar, sudah ada penelitiannya di beberapa negara di dunia, ASI esklusif bisa menjadi pilihan kontrasepsi alami selain sistem kalender,” terangnya.
ASI sebagai kontrasepsi alami ini dikenal sebagai metode LAM (lactational amenorrhea method), yaitu teknik kontrasepsi alamiah yang didasarkan pada Ibu memberikan ASI ekslusif.
Baca : Beberapa Pil KB Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Namun kontrasepsi alami ini masih menjadi kontroversi karena sejumlah ibu masih mengalami kehamilan meskipun sudah menyusui eksklusif. Lalu bagaimana dengan mekanisme kontrasepsi alami ini? Ternyata, ada syaratnya yaitu bayi harus benar-benar diberikan hanya ASI tanpa tambahan makanan lain selama minimal satu jam/hari selama enam bulan.
“Bila bayi menyusui dari kedua payudara ibu selama satu jam dalam satu hari, bisa merangsang otak kecil ibu untuk mengeluarkan prolaktin. Jika jumlah prolaktin yang dikeluarkan cukup, maka mampu bekerja menekan ovulasi,” tambahnya lagi.
Jadi, hal ini berkaitan dengan kecukupan kadar prolaktin yang diproduksi oleh ibu yang sedang menyusui dan akan menekan ovulasi (pematangan sel telur) sehingga akan menyebabkan tidak menstruasi. Jika kadar prolaktin tidak mencukupi, maka efektifitas dari kontrasepsi alami ini tidak terjadi dan dapat menyebabkan kehamilan.
Lalu bagaimana dengan para ibu yang bekerja namun tetap memberikan ASI ekslusif dengan cara dipompa? Menurut dr. Suririnah, penulis buku “Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan”, pemberian ASI eksklusif dengan cara dipompa tidak dapat menggunakan metode LAM ini. Menurutnya, hal tersebut karena isapan bayi pada puting susu mempunyai peranan penting dalam menekan ovulasi. Selain itu, mengeluarkan ASI dengan cara dipompa tidak seefektif isapan bayi.
Pada beberapa kasus, kehamilan dapat tetap terjadi meski sudah menggunakan metode LAM. Hal ini menandakan bahwa LAM tidak 100% efektif, tetapi memang seorang ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menjadi lebih tidak subur selama enam bulan pertama setelah melahirkan.
Baca Juga :
Agar Menjadi Komunikator Yang Baik, Dengarkan Anak Berbagai Macam Bahasa Dari Bayi
Ini 4 Bayi dan Balita Yang Mengidap Penyakit Langka
14 Makanan Lezat Ini Dibutuhkan Untuk Perkembangan Otak Anak Anda