Cara Pengambilan Sampel Pap Smear
Jumlah kematian yang diakibatkan oleh kanker serviks sangat beragam dari satu negara ke negara yang lainnya. Untuk di Indonesia sendiri, pada tahun 2013, kematian perempuan karena kanker serviks menempati posisi pertama. Dimana posisi keduanya adalah kanker payudara. Untuk itu, kita harus mendeteksi sejak dini kanker serviks dengan mempelajari cara pengambilan sampel pap smear.
Jumlah pasien yang dapat diobati di setiap negara juga bervariasi. Namun pengalaman di lapangan menunjukan bahwa sangat tipis bagi perempuan yang terindikasi kanker dan dapat sembuh total. Karena mayoritas penderita telat mendeteksi bahwa dirinya mengidap kanker. Sehingga biasanya baru diketahui mengidap kanker ketika memasuki stadium lanjut.
Banyak faktor yang menentukan dalam kasus penyakit kanker ini. Efektivitas yang paling baik adalah dengan melakukan tindakan preventif. Seperti himbauan Kementerian Kesehatan RI untuk cegah kanker dengan perilaku CERDIK yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres.
Baca : Dahsyatnya Wortel Dalam Menyembuhkan Kanker
Untuk menerapkan point pertama dalam himbauan tersebut yakni Cek kesehatan secara berkala, Anda bisa melakukan uji pap smear untuk mengetahui kondisi leher rahim. Apakah ada gangguan atau kelainan dalam leher rahim Anda?
Pap smear adalah pemeriksaan usapan mulut rahim untuk melihat kondisi sel-sel yang ada di dalamnya. Metode ini merupakan sebuah langkah preventif atau deteksi dini terhadap kanker serviks. Adapun wilayah kewanitaan yang diperiksa meliputi sel-sel dalam leher rahim hingga panggul.
Dalam pengujian papsmear, sel dalam leher rahim akan diambil dan diteliti ada atau tidaknya keberadaan virus papiloma selaku virus penyebab kanker serviks. Pengambilan sel di leher rahim inilah yang kadang sering bermasalah.
Sejumlah kekurangan dalam kualitas smear tampak jelas di laboratorium dimana sel yang didapat mengandung darah atau sulit dibaca karena jumlah sel yang tidak memadai. Hal ini terjadi karena pada proses pengambilan sel dalam rahim kurang baik. Bukan tidak mungkin, hal ini juga berkaitan dengan alat yang digunakan dalam melakukan smear atau ulasan dalam leher rahim.
Tentu kejadian seperti di atas akan menyebabkan pengambilan sampel dan penyelidikan ulang. Atau lebih parahnya, sampel itu akan benar-benar diteliti dan mengakibatkan kanker serviks tidak terdeteksi sedari dini.
Untuk mendapatkan kualitas smear yang baik dan representatif, sel dari seluruh daerah serviks harus terambil. Setidaknya ada tiga zona yang harus diambil sampelnya, yaitu mulai dari sel bagian dalam endoserviks, zona transisi hingga bagian sel ektoserviks. Tidak hanya itu saja, keunikan dari setiap bentuk serviks wanita sangat berbeda dan mengalami transisi bentuk. Semakin bertambah usia akan membuat T-zone bergerak semakin ke dalam serviks.
Baca : Cegah Keriput Dan Kanker Kulit Dengan Tomat
Pada pemeriksaan kanker serviks secara menyeluruh, ketiga zona ini menjadi sangat penting untuk diambil sampelnya dan diteliti. Namun sayangnya, alat yang ada dinilai kurang optimal dalam mengumpulkan sampel ketiga zona tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut, hadirlah alat Rover Cervex-Brush yang telah resmi dan direkomendasikan dalam mengambil sampel sel leher rahim. Berbeda dengan alat smear yang berbentuk seutas batang dengan sikat yang mengelilinginya (round brush only) atau bahkan mengambil sampel sel hanya dengan kapas macam cottonbud, tentu tidak akan maksimal. Pengambilan sampel dengan dua perangkat macam itu hanya dapat mengambil sampel di zona endoserviks saja.
Perangkat Rover Cervex-Brush ini memiliki kuas atau sikat dengan bentuk yang unik. Sikat yang digunakan untuk mengambil sampel sel lembut dan fleksibel yang terdiri dari 57 bulu plastik setengah lingkaran dengan panjang ukuran berbagai variasi.
Bentuk dari perangkat alat ini mengikuti kontur leher rahim. Terdiri dari bulu atau sikat paling panjang berada di tengah dan bulu berukuran lebih pendek berada dikedua sampingnya. Bulu terpanjang dibagian tengah dapat menjangkau jauh ke dalam kanal endoserviks. Sedangkan bulu pendek yang ada dikedua sisinya mampu menyentuh zona ektoserviks dan zona transformasi pada waktu yang bersamaan.
Pemakaiannya pun terbilang mudah dan sederhana. Anda hanya tinggal memasukan alat ini ke dalam kanal serviks, lalu berikan sedikit tekanan ringan dan putar sebanyak lima kali searah jarum jam. Dalam waktu yang relatif singkat dan sederhana, Anda telah mendapatkan semua sel yang dibutuhkan untuk pemeriksaan lanjutan.
Baca Juga :
Lekas Lakukan Deteksi Dini Kanker Serviks, Sebelum Rahim Kamu Jadi Taruhannya
Inilah Keuntungan Menyusui Bagi Penderita Kanker Payudara
‘Protein Urin’ untuk Identifikasi Kanker Pankreas