Makanan beralkohol
Minuman atau makanan beralkohol, sering diidentikan dengan sesuatu yang sifatnya memabukan dan dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh. Efek samping dari alkohol bukan sembarang. Alkohol dapat menyebabkan penikmatnya mengakibatkan otot kesulitan berkordinasi, kaburnya penglihatan, turunnya tekanan darah dan gula darah.
Selain itu, juga dapat menyebabkan kerusakan fatal bagi beberapa organ tubuh seperti sirosis hati, kerusakan ginjal, kanker perut bahkan infertilitas. Namun apakah benar selalu demikian?
Baca : Waspada, Ini 4 Makanan Penurun Daya Ingat
Eits.. Alkohol yang bagaimana dulu. Lantas apakah alkohol yang satu ini ternilai halal? Tenang saja, setidaknya, 4 makanan beralkohol ini dinyatakan halal dan baik untuk kesehatan. Apa saja mereka? Simak yuk..
1. Tape Singkong
Siapa yang tak mengenal makanan tradisional yang satu ini? Dengan harumnya yang khas dan rasa manisnya yang pas membuat tape singkong terasa memanjakan lidah.
Tape yang dibuat dengan bantu ragi dan proses fermentasi ini diketahui mengandung alkohol lho.. Nah, dalam ragi ini ditemukan beberapa mikroorganisme seperti Rhizopus sp, Amylomyces rouxii, Saccharomycopsis fibuligera, Bacillus sp, dan Pediococcus. Proses fermentasi yang melibatkan aneka mikroba inilah yang ternyata tidak kalah penting dengan probiotik.
Terlepas dari itu, tape juga mengandung vitamin K dan B kompleks yang baik untuk saraf dan mencegah anemia. Tape juga merupakan sumber yang kaya akan karbohidrat, rendah lemak dan mengandung serat larut dalam air yang baik untuk organ pencernaa, sehingga dapat dijadikan ‘obat’ untuk menurunkan berat badan secara alami.
2. Durian
Baunya yang khas dan menyengat membuat orang dapat mengenali buah durian dari radius beberapa meter. Buah dengan kulit berduri ini diketahui mengandung alkohol namun sangat baik untuk kesehatan.
Kandungan buah durian meliputi karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium, fospor, asam folat, potasium (Kalium), zat besi (Fe), karoten, riboflavin vitamin B, C dan E. Bahkan diketahui kandungan fosfor dan zat besi dalam durian ternyata 10 kali lebih banyak dari buah pisang.
Kandungan gizi dalam durian dapat mencegah anemia, meningkatkan mood, baik untuk saraf dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Dalam setiap 100 gram buah durian menghasilakn kurang lebih 520 kJ.
Luar biasakan kandungan dari buah durian ini. Tapi, untuk Anda yang menderita kolesterol, ada baiknya tidak mengonsumsi durian. Selain itu, kandungan gulanya yang tinggi dan bersifat panas membuat penderita diabetes dan ibu hamil lebih baik pantang memakan King of Fruit ini.
3. Tape Ketan
Seperti halnya tape singkong, begitu pula dengan tape ketan yang pembuatannya dengan proses fermentasi dan menggunakan ragi. Baik tape ketan hitam maupun berwarna lain, memiliki manfaat yang tak jauh berbeda dengan yang terkandung dalam tape singkong.
Penggunaan ragi yang mengandung aneka bakteri dalam proses fermentasi menbuat produk olahan ini menjadi makanan probiotik. Kandungan probiotik dalam tape ketan sangat baik untuk meningkatkan imunitas, menekan risiko sel kanker, mencegah anemia, menurunkan kolesterol dan sebagainya.
4. Lontar
Pohon yang memiliki nama lain siwalan ini umumnya tumbuh di wilayah Asia Selatan dan Tenggara. Sebenarnya, bukan lantas buah lontar yang akhirnya mengandung alkohol. Melainkan olahan dari pohon lontar inilah yang mengandung alkohol.
Minuman yang diolah dari pohon lontar dan disebut sebagai legen ini diketahui mengandung alkohol. Legen berasal dari bahasa jawa yang berarti legi atau manis. Legen kebanyakan dihasilkan dari getah sulur bunga betina dari pohon lontar yang kemudian ditampung dalam bambu dan diberi air kapur.
Mungkin saat ini, minuman legen sudah makin sulit ditemukan karena memang termasuk minuman tradisional. Adapun daerah yang dahulu sering ditemukan legen adalah disekitar Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Menurut peneliti kesehatan Akbid An-Nur Purwodadi, Jawa Tengah, Kristina Candra, mengungkapkan bahwa kandungan legen dinilai hampir sama dengan air kelapa.
Sebenarnya, ada beberapa makanan lain yang mengandung alkohol seperti brem. Lalu bagaimana kedudukan makanan yang kaya manfaat namun beralkohol ini, halal atau tidak.
Dalam islam, jelas dikatakan bahwa segala yang memabukan itu haram dan kalau (minum) satu gentong itu memabukkan, maka meminum satu ciduk tangan pun haram. Memabukan di sini berarti hilang akal, bukan karena mabuk alergi atau yang lainnya. Bukan hanya terpatok pada ada atau tidaknya alkohol.
Baca : Ayo! Hitung Kalori Menu Makanan Idaman Anda!
Selama alkohol yang dihasilkan oleh suatu produk masih menyatu dengan bahan baku utama (entah ketan, tape, brem atau legen) maka sifatnya masih diperbolehkan alias halal. Hal ini didasarkan pada hasil mudzakarah LP POM MUI, 1993. Mirip halnya dengan darah yang masih tertinggal pada daging hewan yang disembelih. Darah haram dimakan jika memang sengaja ditampung dan diolah menjadi marus.
Namun akan berbeda ceritanya ketika tape ketan tersebut diperas atau diambil air sarinya. Sama halnya dengan brem cair. Sari yang berbentuk cairan ini sudah ternilai alkohol dan keduanya jadi bersifat haram.
Terlepas dari hal itu semua, proses fermentasi dalam pembuatan produk ini memang harus diperhatikan agar tidak terlalu lama dan menghasilkan kadar alkohol berlebih.
Baca Juga :
