Kesehatan

Alergi pada Makanan? Mungkin Bahan Tambahan Pangan ini Penyebabnya

Bahan Tambahan Pangan Dapat Memicu Reaksi Alergi

Seorang peneliti dari Michigan State University melaporkan bahwa bahan tambahan pangan (BTP) dapat memicu timbulnya alergi pada suatu makanan. Selanjutnya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chesryl Rockwell, asisten profesor farmakologi dan toksikologi di College of Human Medicine, BTP  tert-butylhydroquinone (TBHQ) mampu memicu reaksi alergi.  Penelitian Rockwell mengenai alergi yang berkaitan dengan TBHQ tersebut mampu membuatnya menerima penghargaan dari National Institut of Enviromental Health Sciences.

Hasil penelitian Rockwell menunjukkan bahwa TBHQ menyebabkan sel T (bagian penting dari sistem kekebalan tubuh) melepaskan suatu protein yang dapat memicu alergi terhadap makanan seperti kacang, susu, telur, gadum, ikan dan kerang.  Sel T berperan melepaskan suatu protein yang disebut sitokin untuk melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Hal yang berbeda akan terjadi ketika TBHQ masuk ke dalam tubuh. TBHQ akan memicu sel T untuk mengeluarkan serangkaian sitokin yang berbeda yang diketahui mampu menimbulkan alergi pada beberapa jenis makanan. Peningkatan penggunaan TBHQ akan berbanding lurus terhadap tingkat keparahan alergi pada beberapa jenis makanan tertentu.

TBHQ Memicu Alergi pada Tubuh

TBHQ merupakan BTP yang berperan sebagai antioksidan untuk memperpanjang umur simpan makanan, mencegah makanan menjadi tengik dan berubah warna. TBHQ sering digunakan dengan BTP lainnya seperti propil gallate, butylated hydroxyanisole (BHA), dan butylated hydroxytoluene (BHT). BHA akan dimetabolisme tubuh menjadi TBHQ sehingga pembahasan mengenai BHA akan beriringan dengan TBHQ.

Tidak seperti antioksidan alami yang berasal dari sayuran atau buah-buahan, TBHQ akan menjadi berbahaya jika dikonsumsi lebih dari dosis yang telah ditentukan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Centers for Science in the Public Interest (CSPI), TBHQ berperan dalam peningkatan timbulnya tumor pada tikus percobaan di laboratorium. Selanjutnya, berdasarkan data yang diperoleh dari National Library of Medicine (NLM), gangguan penglihatan terjadi pada orang yang mengkonsumsi TBHQ. Selain itu TBHQ juga dapat menyebabkan pembesaran hati, timbulnya efek neurotoksik, kejang, dan kelumpuhan pada hewan laboratorium. TBHQ juga dipercaya mampu mempengaruhi perilaku seseorang.  Oleh karena itu, orang yang mengalami attention deficit dan hyperactivity disorder (ADHD) harus menghindari TBHQ.

BTP Lainnya yang Memicu Alergi

Pada orang yang sangat sensitif, BTP lain yang juga dapat menyebabkan alergi adalah Sulfit, Benzoat, Aspartam, dan monosodium glutamat (MSG). Sulfit digunakan sebagai agen anti-pencoklatan dan pengawet pada buah dan sayuran kering, minuman beralkohol serta makanan laut. Orang yang sensitif terhadap sulfit akan menimbulkan reaksi alergi pada kulit. Benzoat banyak digunakan sebagai pengawet pada makanan maupun minuman dapat menyebabkan urtikaria, asma, dan angioedema. Aspartam yang biasa digunakan sebagai pemanis buatan juga dapat menimbulkan urtikaria, gatal-gatal dan bengkak.  Selanjutnya, MSG yang biasa digunakan untuk penguat rasa pada makanan dapat menyebabkan sakit kepala, terbakar, dan sensasi ketat pada wajah, leher dan dada.

Sumber : www.healthline.com