Labsatu News

Alat Sterilisasi Autoclave

Alat sterilisasi autoclave

Pada pembahasan yang lalu, kita sudah bahas tentang apa itu sterilisasi, metode sterilisasi panas kering terutama dengan oven pensteril yang bisa kamu baca di sini. Saat ini, mari kita lanjut membahas tentang alat sterilisasi autoclave mulai dari pengertian autoclave, fungsi autoclave, prinsip kerja autoclave, bagian-bagian autoclave beserta fungsinya, cara menggunakan autoclave dan jenis-jenis autoclave.

Baca : Bagian-Bagian Autoclave dan Fungsinya

Alat Sterilisasi Autoclave

Akan terasa asing dan aneh jika sebuah laboratorium tanpa alat sterilisasi seperti autoclave. Apalagi jika laboratorium tersebut adalah laboratorium mikrobiologi, genetika, biologi dan sejenisnya yang membutuhkan proses sterilisasi baik alat maupun bahan. Maka mengetahui semua tentang autoclave sebelum menggunakannya menjadi sebuah kaharusan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium.

Pengertian Autoclave

Adakah diantara Anda yang bertanya-tanya, apa itu autoclave? Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang akan menghasilkan uap bersuhu dan dan bertekanan tinggi (121 °C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Autoclave sering diidentikan dengan istilah sterilizer. Pada dasarnya, autoclave dan sterilizer adalah sama. Autoclave adalah istilah yang digunakan untuk di laboratorium sedangkan sterilizer sering digunakan dalam aplikasi medis dan farmasi.

Fungsi Autoclave

Pasti Anda sudah dapat menduga dan mengetahui apa fungsi dari alat sterilisasi autoclave kan? Ya, autoclave berfungsi untuk dan sebagai alat sterilisasi media, reagent, flask, tube, petri dish, beaker glass dan aneka peralatan glassware lainnya. Bukan hanya itu saja, autoclave juga berfungsi untuk dekontaminasi atau membunuh mikroorganisme. Keunggulan dari sterilisasi dengan autoclave adalah kemampuan autoclave untuk membasmi endospora yang terkenal sukar diberantas.

Prinsip Kerja Autoclave

Pada dasarnya, proses sterilisasi yang terjadi pada autoclave adalah memanfaatkan suhu tinggi dan uap bertekanan yang terakumulasi dalam sebuah chamber yang telah dikondisikan sedemikian rupa menjadi hampa udara. Besarnya tekanan dan uap yang dihasilkan bergantung pada kuantitas waktu dan suhu yang disetting dalam sebuah autoclave.

Baca : Cegah Kontaminasi, Begini Baiknya Pengujian Bahan Pangan

Adanya peningkatan maupun penuruan tekanan dalam autoclave bukan untuk memusnahkan mikroba, tetapi dimaksudkan untuk meningkatkan suhu autoclave. Dalam sterilisasi dengan autoclave, biasa digunakan suhu 121 °C. Perhitungan waktu dimulainya proses sterilisasi terjadi saat autoclave menunjukan suhu tersebut, 121 °C.

Lamanya waktu yang dibutuhkan bergantung pada jenis dan jumlah objek yang akan disterilkan. Semakin banyak jumlah, volume dan jenis objek yang disterilkan maka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Hal ini terjadi karena transfer panas pada bagian dalam autoclave ikut mengalami perlambatan. Jadi, perpanjangan suhu dibutuhkan untuk memastikan bahwa proses sterilisasi benar-benar terjadi. Namun demikian, umumnya dalam memakai autoclave memakai rentang waktu 10-15 menit.

Untuk penjelasan lebih jauh tentang cara menggunakan alat sterilisasi autoclave ini, bagian-bagian autoclave beserta fungsinya dan jenis-jenis autoclave akan LabSatu bahas pada kesempatan mendatang ya..! Tunggu kelanjutannya!

 

 

Baca Juga:

Manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari
Hubungan Virus Zika, Microcephaly dan Nyamuk Aedes yang Harus Anda Cermati
Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif
Exit mobile version