Sisuka Sains

Apel Arktik : Apel yang Tidak Akan Berwarna Coklat

Apel Arktik : Apel yang Tidak Akan Berwarna Coklat

Apel Arktik

Pada umumnya produk rekayasa genetika tanaman dikembangkan untuk memberi manfaat lebih kepada petani, seperti pada padi atau jagung yang tahan terhadap penyakit, hama, dan atau kekeringan. Namun, kali ini produk rekayasa genetika dikembangkan untuk memberikan manfaat lebih kepada konsumen. Apel Arktik merupakan apel hasil rekayasa genetika yang bertujuan untuk memberikan manfaat lebih kepada konsumen.

Baca : Reaksi Maillard Saat Memasak

Apel Arktik dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi di Kanada yaitu “Okanagan Speciality Fruits”. Perusahaan tersebut menonaktifkan gen yang bertanggung jawab untuk mengekspresikan enzim Polifenol Oksidase (PPO) pada buah apel. Pada umumnya perubahan warna apel akan terjadi segera setelah apel dikupas atau diiris. Hal itu disebabkan oleh adanya kerja enzim PPO yang mampu mengubah senyawa fenolik pada buah apel menjadi pigmen melanin coklat. Perubahan warna itu dipicu oleh paparan oksigen yang terjadi segera setelah apel dikupas atau diiris.

Apel Arktik : Apel yang Tidak Akan Berwarna Coklat

Perubahan warna pada buah apel umumnya diikuti oleh perubahan gizi dan rasa pada buah apel sehingga proses ini seringkali dianggap merugikan. Oleh karena itu, perusahaan makanan umumnya menambahkan senyawa antioksidan agar proses tersebut tidak terjadi. Namun penambahan senyawa antioksidan sendiri memakan biaya sekitar 30-35% dari ongkos produksi. Apel Arktik ini diharapkan dapat membatu perusahaan makanan untuk menekan biaya produksi yang biasanya digunakan untuk membeli bahan antioksidan.

Baca : Cara Sederhana Detoks Alami Bagi Tubuh

Setelah hampir 20 tahun pengembangan, akhirnya Lembaga Food and Drug Administration (FDA) di Amerika telah resmi menyetujui buah apel yang tidak akan berubah menjadi coklat ini untuk dikonsumsi oleh masyarakat pada tahun 2017 ini. Menurut Amy Jamieson-Petonic (ahli diet dari Pusat Medis Rumah Sakit Universitas di Cleveland, Ohio), penelitian menunjukkan bahwa makanan yang dimodifikasi secara genetik tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap kesehatan masyarakat. Namun demikian, produksi Apel Arktik ini masih  menerima banyak tentangan oleh pihak yang anti terhadap Genetik Modifying Organism (GMO). Mereka menilai bahwa Apel Arktik ini akan merusak image “Buah itu baik untuk kesehatan” yang telah melekat pada masyarakat.

 

Sumber:

http://abcnews.go.com

https://www.statnews.com

https://www.washingtonpost.com/

 

Untuk menambah pengetahuanmu, hadiri acara yang diadakan oleh Indonesian Research Institute for Biotechnology and Bioindustry dengan judul :

INTERNATIONAL BIOTECHNOLOGY CONFERENCE ON ESTATE CROPS

Pada tanggal 18-20 Oktober 2017 di Nusa Dua , Bali

CP Details :

Indonesian Research Institute for Biotechnology and Bioindustry

Jl. Taman Kencana No. 1 Bogor 16128

Phone: +62 251 832 4048 / +62 251 832744

Firda (+62 856-3598-442)

Haryo (+62 812-8971-7767)

Email: info@ibcec.net.

Info lebih lanjut, silahkan klik : ibcec.net atau iribb.org

Mau dapat Harga Spesial? Daftar di sini aja :  LabSatu

 

Baca juga :

BiliScreen : Aplikasi Selfie untuk Deteksi Kanker Pankreas
Turunkan Kolesterol Tubuh dengan Minuman dan Makanan Fungsional
Beauveria bassiana : Fungi Penjerat Serangga yang Ampuh
Exit mobile version