Asam Aristolochic Dalam Pengobatan Tradisional Cina Memicu Kanker
Kesehatan

Asam Aristolochic Dalam Pengobatan Tradisional Cina Memicu Kanker

Asam Aristolochic Dalam Pengobatan Tradisional Cina Memicu Kanker

Sebuah mutagen yang diketahui terkait dengan kanker saluran kemih dan ginjal yaitu asam aristolochic (AA) kini diketahui juga dapat memicu kanker hati. Senyawa AA ditemukan pada tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan tradisional di seluruh dunia dan tim ini menemukan prevalensi paparan yang tinggi di bagian lain Asia Timur dan Tenggara.

Para ilmuwan dari Singapura dan Taiwan telah mengungkapkan hubungan antara senyawa yang ditemukan dalam beberapa pengobatan tradisional Cina yaitu AA dan kanker hati. Hasil penelitian mereka yang telah diterbitkan dalam Science Translational Medicine, juga menunjukkan bahwa senyawa AA telah tersebar luas di seluruh Asia.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Steven Rozen dari Duke-NUS Medical School (Duke-NUS), Profesor Teh Bin Tean dari National Cancer Centre Singapore (NCCS), Profesor Alex Chang dari Johns Hopkins Medicine Singapore dan Profesor Hsieh Sen-Yung dari Chang Gung Memorial Hospital di Taiwan, untuk pertama kalinya mengurutkan DNA dari 98 kanker hati di Taiwan. Dengan menggunakan analisis penanda mutasi, mereka menemukan jumlah mutasi terkait AA yang tinggi di lebih dari tiga perempat dari kanker hati. Kemudian tim melihat data yang tersedia secara umum pada mutasi dari 1.400 kanker hati dari seluruh dunia.

Baca : Hati-Hati! BPOM Temukan 50 Daftar Obat Tradisional dan Suplemen Berbahaya

AA adalah senyawa alami yang ditemukan pada Aristolochia dan tanaman Asarum. Tanaman ini biasanya digunakan dalam pengobatan herbal tradisional untuk berbagai tujuan termasuk penurunan berat badan dan pelangsingan tubuh. AA telah secara resmi dilarang di Eropa sejak 2001 dan di Singapura sejak 2004. Beberapa obat herbal yang mengandung AA telah dilarang di Taiwan sejak tahun 2003, dan di Cina. Namun demikian, beberapa obat herbal pada pengobatan tradisional masih ada yang mengandung AA tetapi dalam jumlah yang dibatasi.

Selain itu, herbal yang mengandung AA mudah tersedia secara online. Permasalahan tersebut menjadi semakin rumit ketika obat herbal yang mengandung AA dijual secara individual.Tidak hanya itu, herbal yang mengandung AA kadang-kadang dilabeli dengan cara yang salah, sehingga sulit bagi pemasok dan konsumen untuk memastikan konstituen formulasi multi-herbal.  Karena tanaman dan pengobatan yang mengandung AA masih banyak tersedia, Profesor Alex Chang, mencatat bahwa pendidikan dan kesadaran publik sangat penting untuk menghindari paparan AA.

Sumber : www.asianscientist.com