Awas! Jangan Berbuka Puasa Dengan Yang Manis!
Gaya Hidup Sehat

Awas! Jangan Berbuka Puasa Dengan Yang Manis!

Jangan berbuka puasa dengan yang manis

Slogan “Berbukalah dengan yang manis” nampaknya telah ‘meracuni’ kita. Berbagai kalangan masyarakat percaya bahwa slogan itu benar dan dipercayai sebagai sebuah anjuran yang baik. Tapi apakah benar demikian?? Jangan berbuka puasa dengan yang manis karena tidak baik untuk kesehatan tubuh kita apalagi jika sering dilakukan. Yuk, kita bahas dalam artikel ini untuk lebih jelasnya.

Saat kondisi berpuasa, sistem metabolisme tubuh akan melambat dan energi yang tersimpan juga akan berkurang paska aktifitas seharian. Maka dari itu muncul paradigma bahwa asupan minuman atau makanan manis sangat penting untuk dikonsumsi saat berbuka. Hal ini dikarenakan makanan dan minuman yang manis merupakan sumber energi yang mudah dan cepat untuk diproses oleh tubuh.

Awas! Jangan Berbuka Puasa Dengan Yang Manis!

Baca : 4 Makanan Paling Manjur Atasi Bau Mulut Saat Puasa

Selain itu rasa manis mampu meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Rasa lemas yang terjadi saat puasa biasanya karena turunnya kadar gula. Meningkatnya kadar gula ini akan membantu mengembalikan fungsi metabolisme tubuh.

Dengan demikian, makanan atau minuman yang manis akan terasa memulihkan tenaga dengan segera dan membuat tubuh terasa segar karena kadar gula darah meningkat.

Tapi apakah hal ini berlaku untuk semua jenis rasa manis??

Rasa manis biasanya mengandung karbohidrat sederhana. Ada 3 jenis karbohidrat sederhana, yaitu glukosa, laktosa, dan fruktosa. Jenis karbohidrat sederhana yang dapat meningkatkan kadar gula darah adalah glukosa dan terdapat dalam gula pasir, nasi, roti serta makanan pokok lainnya.

Awas! Jangan Berbuka Puasa Dengan Yang Manis!

Karbohidrat yang baik untuk berbuka puasa adalah karbohidrat berjenis fruktosa yang terdapat dalam buah-buahan. Berbuka puasa dengan buah-buahan juga baik bagi tubuh karena proses pencernaan buah-buahan tidak memerlukan kerja yang berat dari berbagai organ tubuh kita, terutama organ pencernaan.

Dari sekian banyak jenis buah, kurma yang paling dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai menu utama berbuka puasa. Pasalnya, kurma merupakan makanan yang cukup seimbang antara glukosa dan fruktosa. Kurma mengandung sejumlah besar gula, berkisar antara 75–87%. Sekitar 55% gula dalam kurma berbentuk glukosa, sedangkan 45% lagi merupakan fruktosa. Namun glukosa dalam kurma yang kita santap saat berbuka akan dengan cepat berubah menjadi fruktosa.

Awas! Jangan Berbuka Puasa Dengan Yang Manis!

Baca : 3 Manfaat Tersembunyi Dibalik Makan Buah Saat Puasa

Saat puasa, kadar insulin dalam darah sedang turun. Sehingga saat berbuka puasa, ada baiknya kita mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak terlampau tinggi kadar gulanya. Hal ini agar kerja kelenjar pankreas tidak mengalami “shock” saat harus memproduksi insulin dengan konsentrasi yang berlebih.

Ketika tubuh mendapat asupan makanan dengan kadar gula sederhana tidak terlalu tinggi, tubuh akan merespon dengan statis dan kadar insulin perlahan naik. Beda kondisi ketika kita berbuka dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kadar gula tinggi seperti misalnya manisan, sirup atau sejenisnya.

Jika banyaknya kadar gula sudah diatas kebutuhan, maka insulin segera mengubah gula menjadi glikogen yang akan disimpan dalam lemak di bawah kulit. Alih-alih mau melangsingkan tubuh dengan berpuasa, eh malah menambah berat dan lemak tubuh. So, jangan berbuka puasa dengan yang manis ya, buka puasa dengan yang baik untuk tubuhmu agar kesehatan selama ramadhan tetap terjaga^_^

 

Baca Juga :

Ternyata Otak Orang Obesitas 10 Tahun Lebih Tua Dibanding Orang Kurus?!
8 Penyakit Yang Mutlak Diwaspadai Saat Menjalankan Ibadah Puasa
Hati-Hati! Kandungan Gula Dalam Minuman Kemasan Bisa Berbahaya!