Kanker Usus Besar Dapat Dipicu oleh Bahan yang Terkandung di Dalam Pasta Gigi
Triclosan merupakan suatu zat antibakteri dan antijamur yang umum dijumpai pada pasta gigi, sabun, detergent, dan obat kumur. Baru-baru ini zat tersebut diklaim oleh para peneliti dapat menyebabkan peradangan kolon dan meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. Sejak pertama kali dipatenkan pada tahun 1964, triclosan semakin banyak digunakan sebagai salah satu bahan produk rumah tangga dibandingkan zat lain yang sejenis. Selain digunakan pada produk rumah tangga, triclosan juga telah banyak digunakan pada barang-barang rumah tangga seperti tempat tidur, kaus kaki, dan mainan, untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Meskipun dianggap aman, zat tersebut telah ditemukan dimana-mana sehingga memicu kekhawatiran tersendiri. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, hampir 75% sampel urin yang diuji mengandung triclosan. Senyawa ini juga telah ditemukan dalam plasma darah dan ASI dan juga ditemukan di seluruh sungai, samudra, dan waduk di planet ini. Karena berpotensi menyebabkan resistensi antimikroba dan gangguan endokrin, serta efek teoretisnya pada sistem kekebalan tubuh, zat tersebut telah dianggap sebagai “kontaminan yang menimbulkan kekhawatiran” oleh United States Geological Survey atau Survei Geologi Amerika Serikat.
Penelitian Mengenai Triclosan
Sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine, menguji apakah triclosan memberikan efek negatif pada kesehatan usus. Para peneliti, yang dipimpin oleh Guodong Zhang, di University of Massachusetts Amherst, menggunakan model tikus pada penelitian tersebut.
Untuk menyelidiki, mereka menguji dampak triclosan dosis kecil pada berbagai model tikus. Para ilmuwan memberi setiap model tikus paparan singkat, tingkat rendah terhadap triclosan. Dalam semua model tikus yang digunakan, triclosan memicu peradangan usus besar, memperburuk gejala kolitis (radang selaput usus besar), dan memicu pertumbuhan tumor yang terkait kolitis.
Mengapa Triclosan Dapat Memicu Peradangan Hingga Kanker Usus ?
Selanjutnya, para ilmuwan ingin memahami dengan tepat mengapa triclosan tampaknya memiliki efek pro-tumor dan pro-inflamasi ini. Mereka menemukan bahwa triclosan mengubah komposisi mikrobiom usus secara signifikan. Efek ini sebelumnya juga telah ditunjukkan pada manusia.
Para peneliti juga menemukan bahwa triclosan tidak memberikan efek kesehatan yang merugikan pada tikus bebas kuman. Selanjutnya para peneliti melakukan penelitian lanjutan menggunakan tikus yang telah direkayasa secara genetik. Tikus yang dimodifikasi secara genetik tersebut tidak memiliki toll-like receptor 4 (TLR4). Hasilnya adalah tikus tersebut tidak mengalami adanya gangguan kesehatan akibat triclosan. TLR4 diketahui memainkan peran penting dalam komunikasi antara bakteri usus dan inangnya.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan peran bakteri usus dalam menghilangkan efek buruk triclosan terhadap kesehatan usus besar. Meskipun rangkaian penelitian ini menggunakan tikus kita juga harus tetap waspada mengenai dampak buruk triclosan pada manusia. Penelitian mengenai efek triclosan terhadap kesehatan manusia harus diteliti lebih lanjut terlebih dengan meningkatnya penderita kanker usus besar pada orang muda. Artikel selengkapnya dapat diakses melalui Medicalnewstoday.com.