Paska mengkristal selama 30 ribu tahun, sebuah virus raksasa kuno dikabarkan telah ditemukan dan akan kembali dibangkitkan. Dengan bangkitnya virus ini akan membuatnya kembali dapat menginveksi.
Penemuan yang didalangi oleh ilmuwan Prancis ini menyebutkan bahwa penularan oleh virus ini tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. Virus yang ditemukan terkubur sedalam 30 meter di bawah permukaan tanah beku ini hanya menginfeksi amuba saja yang disebut Acanthamoeba. Namun demikian, ancaman virus yang berpotensi berbahaya masih memungkinkan jika mereka menemukan kondisi yang pas untuk tidak lagi mengkristal.
Keterangan: Penampakan partikel Pithovirus melalui mikroskop elektron. (PNAS/abc.net.au)
Inilah salah satu keunikan virus. Kemampuannya yang dapat berubah menjadi benda mati dengan cara mengkristal membuatnya mampu bertahan hidup hingga ribuan bahkan mungkin ratusan tahun. Asal dapat kembali menemukan kondisi yang sesuai dengan habitatnya, maka ia dapat kembali hidup dan berfungsi seperti sediakala.
Studi yang diterbitkan pada 2014 silam dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) ini menyebutkan bahwa ukuran Pithovirus sibericum mencapai 1,5 mikrometer. Ini menandakan bahwa ukurannya terbilang yang terbesar sepanjang sejarah sehingga dapat dilihat meskipun hanya dengan mikroskop biasa.
Baca Juga:
Masih banyak misteri dalam permafrost Siberia. “Tanah beku abadi” yang berada di Siberia itu dikabarkan makin berkurang ketebalannya sejak tahun 1970-an. Para peneliti menduga, ada patogen mematikan yang masih terkurung di sana dan bukan tidak mungkin kelak akan terbebas.
Belum lama ini, tepatnya pada September 2015, sebuah jurnal ilmiah yang kembali dipublikasi di PNAS menunjukan hal tersebut. Sebuah virus raksasa yang masih berasal dari tanah beku abadi Siberia telah diketemukan oleh tim ilmuwan Prancis yang tergabung dalam French National Centre (FNC). Virus yang bernama Mollivirus sibericum ini juga memiliki ukuran raksasa yaitu sekitar satu per sepuluh milimeter.
Cara membangkitkan virus ini pun terbilang sederhana, tinggal menempatkannya di hewan bersel satu seperti amoeba. Para ilmuwan berharap dapat meneliti lebih jauh bagaimana pola hidup dan dampaknya bagi kehidupan.
Keterangan: Virus Mollivirus sibericum adalah virus kedua yang diketemukan oleh tim yang sama. (CNRS/techtimes.com)
Biar bagaimanapun, membangkitkan kembali virus ini bukan tanpa risiko. Bukan tidak mungkin akan dapat menimbulkan bahaya bagi manusia. Hal ini mengingat bukan hanya ukurannya yang lebih besar dibandingkan dengan virus yang ada saat ini tapi juga karena susunan gennya lebih rumit. Mollivirus sibericum dikabarkan memiliki total gen hingga 500 buah.
"Jika kami tidak berhati-hati, kami bisa saja membangunkan virus mematikan seperti virus cacar 'smallpox' jenis baru yang dikira sudah punah," jelas Jean-Michel Claverie, pimpinan tim peneliti French National Centre (FNC).
Jadi banyak patogen yang terkesan musnah dari muka Bumi, namun sebenarnya ia bertahan dan hanya menunggu waktu yang pas untuk hidup serta menginfeksi kembali. Namun memang belum jelas dan dapat dipastikan, apakah semua virus yang telah mengkristal dapat kembali aktif?
Juga apakah virus tersebut tetap memiliki kemampuan dalam menginfeksi? Serta berapa lama rentang waktu maksimal mengkristalnya virus agar ia dapat kembali aktif dan menginfeksi? Apakah ketika melebihi rentang waktu tersebut, virus benar-benar mati dan tak dapat bangkit kembali.
Ini semua adalah sebuah tanya yang sangat menarik untuk dikaji dan diteliti lebih dalam lagi.
BACA JUGA:
FAKTA ILMIAH MENGAPA NANAS DAPAT MELUNAKAN DAGING
INI DIA, JENIS LABORATORIUM YANG WAJIB ANDA KETAHUI
TERNYATA, WARNA DARAH HAID BANTU KENALI KONDISI KESEHATAN WANITA