Bayam
Tentu anda tidak asing dengan hewan yang dilatih untuk mendeteksi bom. Bukan hanya menggunakan anjing untuk mendeteksi bom, para ilmuwan juga pernah mengembangkan tikus, lebah bahkan lumba-lumba untuk mengendus ranjau darat. Namun kini para ilmuwan tengah mengubah perhatian mereka pada sesuatu yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya, yaitu bayam sebagai alat pendeteksi bom.
Di masa mendatang, bayam bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan namun juga menjadi alat yang dapat membantu manusia dalam menguak keberadaan bahan peledak tersembunyi. Semua ini menjadi mungkin karena kerja cerdas para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang mengubah bayam menjadi alat pendeteksi bom.
Baca : Lekas Lakukan Deteksi Dini Kanker Serviks, Sebelum Rahim Kamu Jadi Taruhannya
Para ilmuwan menggunakan teknik bernama ‘infus pembuluh darah’ untuk memperkenalkan nanotubes karbon dari daun tanaman. Nanotube dirancang khusus untuk dapat berinteraksi dengan komponen kimia yang disebut nitroaromatik yang umum dipakai sebagai bahan peledak. Nitroaromatik atau disebut juga asam pikrat menjadi fokus utama dalam percobaan ini dan dimuat dalam jurnal Nature Materials.
Bagaimana Mekanismenya?
Asam yang diserap oleh akar tanaman akan diangkut ke lapisan mesofil yang terletak di bawah daun dan menjadi tempat dimana sebagian besar fotosintesis berjalan. Di lokasi inilah nanotubes berada dan bekerja melacak bahan peledak.
Para peneliti menggunakan bantuan sinar laser untuk dapat melihat alat deteksi yang satu ini. Ketika sinar laser dipaparkan pada nanotube, maka akan tertangkap sinyal berpijar sebagai tanda terdeteksinya nitroaromatik. Sinyal ini dapat dipantau dalam jarak satu meter dengan menggunakan kamera infra merah. Hingga saat ini, tim peneliti masih berusaha memperlebar rentang jarak pantau.
Baca : Pengecap Rasa Terbaru di Lidah Untuk ‘Deteksi’ Obesitas?
Setidaknya, diperlukan waktu sekitar 10 menit untuk nitroaromatik sampai ke daun. Berbeda dengan kecepatan hewan dalam mengendus bahan kimia peledak. Meskipun bayam terbilang lebih lama dalam mengendus bahan kimia peledak, namun salah satu rekan penulis penelitian Micheal Strano mengatakan bahwa tanaman adalah analisis kimia yang sangat baik.
“Mereka memiliki jaringan akar yang luas di dalam tanah, dan memiliki cara tersendiri untuk mengangkut air hingga ke daun,” tambahnya.
Sumber utama: MIT News
BACA JUGA: