tomat merah
Gaya Hidup Sehat

Cegah Keriput Dan Kanker Kulit Dengan Tomat

Kulit

Cuaca panas menyengat yang tengah melanda di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia akan menimbulkan dampak tersendiri. Terutama terkait dengan kesehatan kulit Anda. Bisa jadi, sebagian besar dari Anda akan menggunakan tabir surya guna melindungi kulit dari sinar ultraviolet.

Namun, tahukah Anda bahwa penggunaan tabir surya saja tidak cukup untuk melindungi kulit cantik dan sehat. Beberapa ahli memperingatkan bahwa tabir surya mungkin tidak melindungi Anda dari sinar matahari berbahaya yaitu sinar inframerah.

Kebanyakan tabir surya konvensional dirancang untuk menghalangi sinar ultraviolet (UV) A dan B. Paparan sinar UV ini dapat mengakibatkan kerusakan dan membakar kulit namun tidak menghalangi sinar inframerah yang dapat berakibat lebih fatal.

Sinar inframerah yang ditemukan antara tahun 1900 dan 1920 memiliki peran dalam mengirimkan panas dan meningkatkan suhu di kulit saat Anda terpapar cahaya matahari.

Energi sinar inframerah sebanding dengan kombinasi UVA dan UVB sebanyak 5-7 persen. Salah satu jenis inframerah, yakni inframerah A, diketahui dapat menembus lapisan terdalam kulit. Paparannya lebih dalam dari UV.

 

Sebuah penelitian terbaru dengan mengambil hewan sebagai objek penelitian, mengungkapkan bahwa inframerah A bisa jadi memainkan peran dalam kanker kulit. Hal ini terjadi apabila paparannya juga dibarengi dengan paparan UV B.

Baca : Menguak Manfaat Ubi Jalar Bagi Kesehatan

Selain itu, inframerah A juga dapat menyebabkan penuaan pada kulit. Para ilmuwan menemukan bahwa inframerah dapat mengubah beberapa proses biologis yang terlibat dalam menjaga sel kulit yang sehat, mempengaruhi produksi kolagen dan protein yang bertindak sebagai ‘penyangga’ kulit. Semua hal tersebut pada akhirnya bisa membuat kulit keriput, kendur dan mengalami penuaan.

Cegah Keriput Dan Kanker Kulit Dengan Tomat

Penelitian yang dilakukan Universitas Kiel di Jerman menemukan bahwa tikus yang terkena paparan UV B dan inframerah secara bersamaan ternyata lebih cepat terinfeksi tumor atau kanker kulit dibandingkan dengan tikus yang hanya terpapar UV B saja.

Seorang konsultan kesehatan kulit di Cranley Klinik London, Dr. Nick Lowe mengatakan bahwa tidak dapat dipastikan hubungan antara paparan inframerah A dan kanker kulit.

“Tidak ada hubungan yang pasti antara paparan inframerah A dengan kanker kulit, tetapi ada bukti atau sebuah dugaan bahwa mungkin dapat terjadi jika ada kombinasi paparan dengan UV B,” ujarnya seperti dilansir dari Dailymail.

Awal mula tabir surya diperkenalkan pada abad ketiga-puluhan, efeknya hanya membantu melindungi terhadap sinar UV B. Lalu tidak sampai pertengahan tahun 90an, mulai diketahui bahwa sinar UV A diakui sebagai penyebab kanker kulit. Kemudia sejak itu, dibuatlah tabir surya yang dapat memfilter UV A dan UV B.

Dr. Lowe mengatakan bukan tidak mungkin, kelak tabir surya juga ditambahkan zat filter terhadap inframerah. Sayangnya, ada satu kelemahan, katanya lagi, bahwa belum ada penayring bahan kimia yang terbukti memblokir efek dari sinar inframerah ini.

“Namun, beberapa antioksidan, termasuk vitamin C dan E, dan bahan kimia seperti koenzim Q10 mungkin dapat membantu memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh inframerah A,” terangnya kemudian.

Lalu, bagaimana caranya agar Anda dapat terlindung dari efek sinar inframerah ini? Dr. Lowe memberikan saran, yakni dengan mengonsumsi suplemen lycopene dan co-enzim Q10 serta memakain tabir surya.

Baca : Apapun Makanannya, Minumnya Jangan Teh Ya!

Nah, lycopene ini merupakan sebuah antioksidan yang dapat Anda temukan dalam buah tomat lho.. Likopen (lycopene) merupakan antioksidan yang sangat kuat. Bahkan 10 kali lebih efisien dalam kemampuannya menangkal radikal bebas dibandingkan vitamin E atau lebih efisien 2 kali dari beta karoten.

Cegah Keriput Dan Kanker Kulit Dengan Tomat

Selain bermanfaat untuk mencegah keriput, penuaan dini dan kanker, likopen juga bermanfaat untuk mencegah penyakit cardiovascular, kencing manis, osteoporosis dan infertility.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Liana Maria Alda dan timnya dari University of Agricultural Sciences and Veterinary Me dicine, Faculty of F ood Processing Technology dengan judul ‘Lycopene content of tomatoes and tomato products’ mengungkapkan bahwa kandungan likopen olahan buah tomat ternyata cenderung lebih besar daripada kandungan likopen pada tomat yang masih segar.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agroalimentary Processes and Technologies pada tahun 2009 menunjukan buah tomat yang masih segar memiliki kandungan likopen sekitar 12mg/100g. Pada produk olahan tomat memiliki kandungan likopen yang cenderung lebih besar.

Cegah Keriput Dan Kanker Kulit Dengan Tomat

Para ahli di AS menyebutkan bahwa paparan panas selama rentang waktu dua menit akan melipatgandakan jumlah likopen dalam tomat. Sedangkan jika dimasak selama satu jam akan membuat likopen melonjak tajam hingga 164 %.

Peningkatan likopen juga dapat terjadi jika tomat dicampurkan dengan minyak seperti minyak jaitun. Hal ini dikarenakan likopen diketahui dapat larut dengan baik pada minyak. Dengan penambahan minyak juga akan meningkatkan penyerapan likopen dalam usus.

 

Baca Juga :

Cegah Kontaminasi, Begini Baiknya Pengujian Bahan Pangan
 
Ingin Langsing dan Awet Muda? Lakukanlah Hal Ini!