Gula Melakukan 10 Hal Mengerikan Ini Terhadap Tubuhmu !
Apakah kamu penggemar kudapan manis atau minuman bersoda? Mungkin kebiasaanmu akan berubah setelah kamu mengetahui apa yang telah dilakukan makanan dan minuman tinggi gula tersebut kepada tubuhmu.
1. Gula dapat memperpendek usia
Mungkin kita sudah tahu bahwa satu permen atau sekaleng minuman tidaklah sehat, namun kita bisa saja belum begitu paham mengenai bagaimana kandungan gula tersebut mempengaruhi tubuh kita. Apabila kita mengonsumsi untuk sesekali, tidak ada efek yang begitu signifikan. Tetapi, konsumsi harian menunjukkan dampak yang sangat negatif bagi kesehatan. Sebuah studi di University of California San Fransisco menemukan bahwa meminum sekitar 600 ml soda tiap hari sama dengan penuaan sel 4,6 tahun, sama seperti merokok. Penuaan sel tersebut tentunya berdampak pada pengurangan usia hidup seseorang.
2. Gula meningkatkan insulin
Salah satu efek yang sangat cepat terjadi ketika mengonsumsi terlalu banyak gula adalah pelepasan insulin, yang berfungsi untuk mengatur gula darah. Soda merupakan minuman yang paling berbahaya. Gula dalam minuman dapat diserap tubuh dengan sangat cepat, yang menyebabkan peningkatan glukosa darah dan insulin yang cepat juga. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan resistansi insulin, yakni kondisi di mana tubuh memerlukan lebih banyak insulin agar bisa menjadi efektif, dan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Gula yang terdapat secara alami seperti dalam buah tidak memiliki efek negatif karena gula tersebut berpasangan dengan serat yang membantu memperlambat penyerapan gula dalam tubuh.
3. Gula membuat kita berisiko menderita diabetes
Jika kamu memiliki tanda-tanda yang jelas mengenai kadar gula darah yang tinggi, mungkin kamu telah mengalami diabetes. Resistansi insulin membuat pankreas bekerja keras untuk memproduksi insulin lebih banyak. Lama kelamaan, pankreas akan kelelahan dan berhenti menghasilkan insulin. Ketika hal ini terjadi, diabetes tipe 2 mungkin muncul.
4. Gula meningkatkan berat badan
Tubuh kita memang membutuhkan gula untuk energi, namun kelebihan gula akan disimpan sebagai lemak. Dalam beberapa studi, gula tambahan berhubungan dengan peningkatan berat badan dan obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Selain itu, konsumsi gula tambahan juga berhubungan dengan kenaikan lingkar pinggang yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.
5. Gula meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung
Studi menunjukkan bahwa gula amat erat berhubungan dengan kolesterol tinggi dan kematian dari penyakit jantung. Konsumsi gula yang tinggi terkait dengan kenaikan lemak darah yang disebut VLDL, yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Gula juga dapat menurunkan kadar HDL, kolesterol baik yang melindungi kita dari penyakit jantung.
6. Gula mengacaukan sinyal otak
Meskipun tidak terbukti bersifat adiktif, gula terlihat memiliki efek demikian terhadap otak. Makanan yang manis dan kaya akan energi dapat membuat sistem limbik, yakni salah satu bagian dari otak, untuk mengonsumsi makanan tersebut. Gula juga dapat merangsang pusat kesenangan pada otak, serupa dengan narkotika.
7. Gula dapat membuat kita tetap lapar
Karena kita tidak mendapat nutrien ketika mengonsumsi gula, kita mungkin masih merasa lapar. Konsumsi gula yang tinggi berkaitan dengan ketidakmampuan kita menyadari rasa kenyang. Dengan demikian, kita malah akan mengonsumsi lebih banyak kalori.
8. Gula membuat otak menderita
Sebuah studi pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi gula tinggi mengakibatkan kerusakan kognitif, termasuk gangguan ingatan. Studi lain di Inggris juga menyebutkan bahwa gula darah yang tinggi berpengaruh negatif pada penyakit Alzheimer.
9. Gula menyebabkan penyakit perlemakan hati
Tingginya konsumsi gula adalah salah satu cara merusak hati secara diam-diam. Fruktosa mengalami metabolisme dalam hati, dan mengonsumsi gula terlalu banyak dapat menyebabkan produksi lemak di hati dan mengakibatkan gangguan metabolisme tubuh.
10. Gula meningkatkan risiko depresi
Berdasarkan penelitian, gula termasuk dalam daftar makanan yang dapat menyebabkan depresi. Kadar gula yang tinggi dalam tubuh berupa bentuk karbohidrat sederhananya akan meningkatkan kadar glukosa yang pada akhirnya memperburuk suasana hati, meningkatkan sifat lekas marah, agitasi, tidur tidak teratur, dan peningkatan inflamasi. Dibandingkan mengonsumsi gula, lebih disarankan untuk makan makanan yang kaya akan protein, karbohidrat kompleks, omega-3, folat, dan vitamin B.
Tanpa kita sadari, makanan yang kita konsumsi sehari-hari mengandung lebih banyak gula dari yang diperkirakan. Berdasarkan pedoman diet dari USDA, kita tidak boleh memperoleh lebih dari 10% kebutuhan kalori harian dari gula tambahan, yakni 200 kalori (menurut kebutuhan kalori harian sebesar 2.000 kalori). Asosiasi Jantung Amerika menetapkan batas yang lebih ketat, yaitu 100 kalori untuk wanita dan 150 kalori untuk pria. Gula tambahan yang dimaksud di sini adalah gula yang ditambahkan ke makanan olahan serta gula yang ditambahkan ketika konsumsi. Selalu baca label nutrisi pada tiap makanan yang kita konsumsi untuk mencegah dampak buruk gula bagi tubuh kita.