Implan lemak
Banyak orang yang mengeluhkan tingginya kadar lemak dalam tubuh yang membuatnya jadi berbadan besar. Apakah itu termasuk Anda? Benarkah implan lemak bantu turunkan obesitas dan diabetes?
Entah karena banyaknya omentum dalam rongga perut hingga membuat Anda nampak buncit. Mungkin juga karena penyebaran lemak diseluruh tubuh hingga Anda terlihat gemuk bahkan memasuki gejala obesitas. Karena kegemukan atau obesitas adalah suatu kondisi kelebihan lemak dalam tubuh sedemikian rupa sehingga merugikan bagi kesehatan.
Well, biar bagaimanapun, lemak tetaplah bermanfaat untuk tubuh namun kadarnya harus Anda atur ya.. Biasanya, lemak berlebih yang dimiliki, akan Anda keluarkan dalam tubuh untuk mendapatkan berat badan dan tubuh yang lebih ideal. Namun, bagaimana jika sudah bertubuh besar dengan kadar lemak yang tinggi tapi Anda malah dianjurkan untuk implan lemak agar dapat menurunkan berat badan. Hemm..
Baca : Kenali dan Atasi Penyebab Perut Buncit!
Jaringan lemak dalam tubuh terdiri dari dua jenis yaitu lemak putih dan lemak coklat. Masing-masing jenis lemak memiliki fungsi yang berbeda. Lemak putih berfungsi sebagai cadangan energi sedangkan lemak coklat memiliki kemampuan dan peranan utama dalam termogenik atau menciptakan panas tubuh.
Selain berperan dalam penyimpanan energi dan menyalakan panas metabolik tubuh, percayakah Anda bahwa ternyata lemak juga dapat mengurangi risiko obesitas dan diabetes. Hal menguntungkan ini dapat terjadi jika memiliki keseimbangan yang baik antara energi menyimpan lemak dan energi pembakaran lemak.
Lalu bagaimana jika keseimbangan tersebut tidak terjadi? Sebuah studi menunjukan bahwa hal itu bisa direkayasa dengan bantuan lemak krem (Beige Fat).
Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of California, Berkeley, menunjukan teknik stem sel yang dapat membujuk ‘sel induk’ untuk berkembang menjadi lemak krem selaku lemak yang berfungsi sebagai energi pembakaran.
Lemak krem atau yang disebut seperti lemak coklat terbentuk dari lemak putih setelah terkena paparan dingin. Lemak coklat akan muncul selama perkembangan ‘sel induk’ dengan penampakan gelap karena mengandung banyak mitokondria berwarna gelap.
Menurut para peneliti tersebut, dalam keadaan lingkungan sekitar yang terkontrol, stem sel lemak putih dapat menghasilkan sel lemak krem. Jaringan lemak putih biasa akan terbentuk jika kondisi lingkungan sekitar sel induk lemak putih lembut (mengandung banyak cairan atau encer). Namun ketika kondisi lingkungan sangat kaku (kental), sel induk akan tumbuh menjadi jaringan tulang.
Namun jika kekentalannya bersifat pertengahan atau sedang, akan mendorong stem sel untuk menghasilkan lemak krem. Seperti perlakuan yang dilakukan dengan hidrogel-semacam matriks tiga dimensi yang dapat menangkap jaringan sel- yang dicampurkan atau diberikan pada stem sel. Para peneliti dari Berkeley ini beralasan bahwa stem sel yang dicampurkan dengan hidrogel dapat disuntikan ke dalam tubuh.
Masih menurut mereka, hidrogel dalam tubuh akan terus mengalami penebalan sampai akhirnya terjerat stem sel dan memberikan takaran kekentalan yang tepat untuk kemudian membentuk lemak krem.
Baca : Konsumsi Kopi Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Penelitian yang dipimpin oleh Andreas Stahl, seorang profesor ilmu gizi dan toksikologi menggunakan tikus sebagai objek penelitian ini. Mereka memastikan bahwa sel yang disuntikan ke dalam tubuh tikus ini akan terus dapat dipantau. Hal itu disebabkan mereka menggunakan bantuan enzim luminescent dari kunang-kunang untuk menimbulkan cahaya dan protein uncoupling 1 (UPC 1) untuk mengekspresikan jaringan lemak krem.
Setelah memastikan bahwa jaringan ini berada di tempat yang tepat, para ilmuwan mengukur apakah tikus mengalami perubahan gula darah dan panas tubuh.
Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Diabetes dalam sebuah artikel yang berjudul “Matrix assisted transplantation of functional beige adipose tissue” ini menunjukan bahwa penerima implan menunjukan peningkatan suhu inti tubuh dan beberapa peningkatan lainnya.
“Terapi pendekatan dengan metode ini memperlihatkan bahwa penerima implan menunjukkan peningkatan suhu inti tubuh selama tantangan dingin, tingkat respirasi ditingkatkan, homeostasis glukosa membaik dan mengurangi berat badan,” tulis para peneliti.
Pada dasarna, teknologi implan ini mendukung pengembangan lemak krem yang biasanya berkembang hanya ketika tubuh terkena suhu dingin. Padahal dengan kondisi suhu seperti ini, cenderung akan merangsang peningkatan konsumsi makanan yang akhirnya akan berpotensi mengurangi pembakaran kalori dan penambahan berat badan.
Namun demikian, para peneliti ini mengatakan bahwa metode ini sulit untuk dicobakan pada manusia.
“UPC 1 mengungkapkan bahwa peningkatan adiposa dapat dicapai pada hewan pengerat melalui manipulasi genetik dan farmakologis (transplantasi lemak krem), namun metode ini sulit untuk diterapkan secara klinis pada manusia,” ujar mereka.
Biar bagaimanapun, penelitian ini memang harus terus ditingkatkan dan dikembangkan. Bukan hal yang mustahil jika kelak metode ini dapat diterapkan pada manusia untuk kemudian membantu menurunkan tingkat diabetes dan obesitas. Hal itu karena diketahui homeostasis glukosa membaik serta mengurangi berat badan.
Baca Juga :
Cegah Keriput Dan Kanker Kulit Dengan Tomat
Waspada, Ini 4 Makanan Penurun Daya Ingat
Kurang Berjemur Sebabkan Kanker Pankreas?!