Indonesia Urutan Kedua Pada Daftar Negara Dengan Kasus Tuberkulosis Terbanyak Tahun 2016
Menurut laporan terbaru dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, Indonesia menduduki urutan kedua daftar tujuh negara dengan kasus Tuberkulosis (TB) terbanyak. Terdapat tujuh negara yang menyumbang hampir dua pertiga (64%) kasus TB di seluruh Dunia. Berikut tujuh negara penyumbang kasus TB terbanyak dimulai dari negara dengan kasus TB tertinggi yaitu India, Indonesia, Cina, Filipina, Pakistan, Nigeria, dan Afrika Selatan. Data tersebut didapat berdasarkan Laporan kasus global TB yang dirilis oleh WHO.
TB merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian terbesar di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang pada umumnya menyerang paru-paru. Pada tahun 2016, sebanyak 1,7 juta orang meninggal karena penyakit ini (termasuk 0,4 juta di antara orang dengan HIV). Lebih dari 95% kematian TB terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sebanyak 1 juta anak (usia 0-14 tahun) menderita penyakit TB dan 250.000 anak meninggal karena TB (termasuk anak-anak dengan HIV terkait TB) pada tahun 2016.
Siapa Saja Orang yang Paling Berisiko Terkena Tuberkulosis (TB)?
Pada umumnya TB menyerang orang dewasa berusia produktif. Namun, semua kelompok usia tidak menutup kemungkinan terkena penyakit ini. Lebih dari 95% kasus dan kematian akibat penyakit TB terjadi di negara berkembang. Orang yang terinfeksi HIV memiliki risiko terkena TB sebesar 20-30 kali dibandingkan orang normal.
Selain itu, penyakit TB juga rentan dialami oleh orang yang menderita penyakit terkait dengan sistem kekebalan tubuh dan perokok. Konsumsi tembakau akan meningkatkan risiko terkena penyakit TB. Pada tahun 2016, sebanyak 8% penyakit TB diderita oleh perokok.
Gejala dan Diagnosis Penyakit Tuberkulosis
Gejala umum penyakit TB paru aktif adalah batuk disertai dahak dan darah, nyeri dada, kelelahan, penurunan berat badan, demam dan berkeringat pada malam hari selama berbulan-bulan. Orang dengan TB aktif dapat menginfeksi 10–15 orang lainnya melalui kontak dekat selama satu tahun.
TB menyebar dari orang ke orang melalui udara melalui batuk, bersin, dan ludah. Seseorang akan terkena TB hanya dengan menghirup beberapa bakteri bakteri Mycobacterium tuberculosis di udara.
Orang yang terinfeksi dengan bakteri TB memiliki risiko sebesar 5-15% jatuh sakit karena TB seumur hidup. Namun, orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti orang yang hidup dengan HIV, kekurangan gizi atau diabetes, atau orang yang mengkonsumsi tembakau, memiliki risiko lebih jatuh sakit. Tanpa pengobatan yang tepat, sebanyak 45% orang normal yang terkena TB Kan meninggal. Sementara itu, hampir semua penderita HIV yang terkena TB meninggal dunia.
Pada umumnya TB dideteksi melalui metode lama yang disebut sputum smear microscopy. Teknisi laboratorium yang terlatih akan memerikasa sampel dahak menggunakan mikroskop untuk melihat apakah ada bakteri TB. Namun demikian, metode lama tersebut hanya mampu mendeteksi setengah dari jumlah kasus TB dan tidak dapat mendeteksi bakteri TB yang telah resisten terhadap antibiotik.
Sumber : who.int