Efek Samping Vaksin Flu
Pada tahun sebelumnya, efektivitas vaksin influenza hanya sebesar 36%. Meskipun telah melakukan vaksinasi influenza, sebagian besar orang masih terkena flu. Hal tersebut dikarenakan adanya “mismatch vaksin” yang berarti vaksin influenza tidak efektif untuk semua orang. Hal tersebut dijelaskan pada The New England Journal of Medicine.
Namun demikian, hal tersebut tidak berarti bahwa vaksin influenza tidak perlu dilakukan. Menurut Amesh Adalja, M.D., seorang sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, vaksi flu pada tahun ini memberikan sekitar 65% tingkat perlindungan terhadap virus flu.
Peneliti tidak dapat memastikan seberapa efektif formulasi vaksin influenza terbaru dalam melindungi tubuh dari serang virus influenza pada tahun ini. Hal itu disebabkan karena virus influenza sangat cepat berevolusi. Meskipun vaksin influenza pada tahun ini dinilai lebih efektif, terdapat beberapa efek samping dari vaksin flu yaitu:
1. Nyeri bahu
Jika seseorang melakukan vaksinasi influenza pada lengan, Kemungkianan sebanyak 10-64 persen orang tersebut akan mengalami nyeri otot pada lengan. Hal itu disebabkan karena vaksin disuntikan langsung ke otot sehingga menyebabkan kerusakan mikroskopik pada sel.
Adanya kerusakan mikroskopik pada sel menyebabkan munculnya respon sistem kekebalan yang ditandai dengan adanya inflamasi atau peradangan. Jika Anda tidak dapat menunggu nyeri tersebut menghilang dengan sendirinya, konsumsi obat nyeri yang biasa ditemukan untuk mengatasinya. Namun, jika setelah sekian lama nyeri tersebut tidak juga hilang sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut ke dokter.
2. Kemerahan atau bengkak di tempat suntikan
Segala sesuatu yang mengiritasi kulit seperti suntikan dapat menyebabkan reaksi topical seperti merah atau bengkak. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang aktif.
Munculnya kemerahan atau bengkak disekitar suntikan merupakan efek amping yang umum terjadi dan biasanya hanya berlangsung beberapa hari dan akan hilang dengan sendirinya. Namun jika hal tersebut menggangu aktivitas, kemerahan dan bengkak tersebut dapat diatasi dengan menggunakan ibuprofen atau acetaminophen.
3. Nyeri Pada Tubuh
Vaksin apapun dapat menyebabkan nyeri pada tubuh karena aktivasi sistem kekebalan tubuh. Jika nyeri terasa di tempat lain selain lengan, hal tersebut bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Vaksin flu membutuhkan waktu sekitar dua minggu hingga menjadi efekti sepenuhnnya. Jika tubuh terasa nyeri sebelum sampai pada waktu efektif tersebut, kemungkinan hal tersebut merupakan gejala flu yang sebenarnya. Strain virus flu tersebut kemungkinan masuk ke dalam tubuh sebelum vaksinasi dilakukan.
4. Gatal di sekitar tempat suntikan atau ruam seluruh tubuh
Gatal di seitar tempat suntikan atau ruam di seluruh tubuh dapat menandakan terjadinya reaksi alergi terhadap vaksin flu. Alergi terhadap vaksin flu dapat terjadi pada orang yang alergi dengan telur. Namun demikian, orang yang memiliki alergi terhadap telur masih tetap bisa melakukan vaksinasi influenza.
Jika setelah vaksinasi influenza dilakukan muncul rasa gatal yang parah di sekitar tempat suntikan atau ruam di seluruh tubuh segera hubungi tenaga medis terdekat. Selain itu, hal yang terpenting untuk diperhatikan yaitu jika sebelumnya Anda mengalami reaksi alergi terhadap serangan flu pada waktu lalu, sebaiknya jangan melakukan vaksinasi influenza.
5. Demam
Pada umumnya vaksin influenza tidak menyebabkan demam. Kalau pun terjadi demam, maka seharusnya bukanlah demam yang tinggi. Jika demam yang tinggu muncul kemungkinan itu bukanlah efek dari vaksinasi melainkan adanya penyakit lain yang tidak berhubungan dengan vaksin influenza.
Vaksin flu tidak mengandung strain virus yang masih hidup, melainkan hanya mengandung protein spesifik dari virus influenza. Oleh karena itu, vaksin influenza tidak dapat membuat seseorang terkena flu.
6. Pusing atau pingsan
Efek samping berupa pusing atau pingsan lebih mungkin terjadi karena fobia terhadap jarum suntik. Bagi seseorang yang kemungkinan akan memberikan reaksi fobia terhadap jarum suntuk sebaiknya meminta pember layanan kesehatan untuk memastikan tetap duduk setelah penyuntikan vaksin. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya cedera.
7. Guillain-Barre Syndrome
Guillain-Barre Syndrome (GBS) adalah gangguan autoimun yang dipicu oleh berbagai macam hal, dari vaksin hingga infeksi virus. GBS menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, yang mengakibatkan gejala seperti kelemahan otot, mati rasa, kesulitan berjalan atau gaya berjalan aneh, dan bahkan kelumpuhan, kata Adalja. Sementara 70 persen orang sepenuhnya pulih dari gangguan itu, masa pemulihan bisa berkisar dari minggu ke tahun bahkan, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke.
Namun demikian virus influenza itu sendiri jauh lebih mungkin menyebabkan GBS diabndingkan vaksin flu. Selain itu, hanya terdapat 1-2 kasus per juta orang yang divaksinasi influenza mengalami efek samping ini.
Sumber : www.womenshealthmag.com