Godaan terberat selepas perut terisi kenyang saat sahur adalah rasa kantuk yang makin menjadi. Apalagi ditambah dengan hawa sejuk subuh hari membuat mata terasa makin berat dan kasur terlihat nikmat.
Sebenarnya, mengantuk adalah sifat alamiah ketika tubuh meminta haknya untuk beristirahat. Rasa kantuk yang timbul umumnya karena kurangnya pasokan oksigen ke otak. Nah, untuk kasus ngantuk selepas makan sahur juga berkaitan dengan kadar oksigen ini.
Meskipun berdasarkan ‘piket’ organ tubuh, paru-paru bekerja optimal di ‘jam sahur’ (pkl. 03.00-05.00), namun pasukan kadar oksigen dalam otak berkurang karena teralihkan ke proses pencernaan. Apalagi jika yang kita makan banyak. Semakin banyak yang dimakan, maka otomatis akan makin banyak oksigen yang dibutuhkan.
Namun demikian, jangan dituruti tidur sehabis makan ya.. Karena ada beberapa dampak merugikan bagi tubuh kalau kamu melakukannya. Apa saja dampaknya? Yuk simak bersama.
1. Obesitas
Dalam kondisi tidur, maka otomatis sistem tubuh kita akan mengalami relaksasi, energy yang dibutuhkan tentu sangat sedikit. Padahal makanan yang belum lama masuk ke dalam tubuh kita tentunya akan menghasilkan energy yang besar dan menjadi tidak tersalurkan saat kondisi tidur.
Akibatnya, kebutuhan energi dan sari-sari makanan yang diperlukan oleh tubuh akan lebih banyak ditimbun menjadi lemak sehingga menimbulkan berisiko obesitas atau kegemukan.
2. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Penyakit refluks gatroesophageal adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan mengalirnya kembali isi lambung ke esofagus. Hal ini menyebabkan heartburn yakni sensasi terbakar pada dada atau tenggorokan. Ini juga akan menimbulkan rasa pahit yang membuat rasa tidak nyaman selama kita berpuasa.
GERD atau yang disebut juga refluks asam lambung ini terjadi ketika bagian bawah dari sfingter esofagus (lower esofageal sphincter /LES) terbuka secara spontan atau tidak menutup dengan baik.
GERD yang kronis biasanya berlangsung seumur hidup. Penyakit Refluks Gastroesofageal yang berat dan lama dapat menyebabkan esofagus perubahan abnormal pada sel-sel di bagian bawah esofagus. Sehingga semakin lama akan dapat meningkatkan risiko untuk berkembangnya kanker esofagus.