Menyusui bagi penderita kanker payudara
Sebagai seorang ibu, pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat. Salah satunya yaitu dengan memberikan ASI eksklusif pada buah hati. Namun bagaimana jika keadaan sang Ibu menderita penyakit kanker payudara. Bisa dan bolehkah Ia tetap menyusui? Adakah efek menyusui bagi penderita kanker payudara?
Pakar laktasi, dr. Utami Roesli, SpA menyatakan bahwa ibu dengan kanker payudara bisa saja menyusui. Pasalnya, kanker mungkin berada bukan pada sel-sel pembuat ASI. Hanya saja, diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Pertama, tidak dalam pengobatan dengan obat kimiawi, karena obat yang dikonsumsi akan dialirkan dalam darah dan bisa terlarut dalam ASI. Sehingga pemberian ASI pada bayi akan membawa efek dari obat.
Baca : 2 Manfaat Pemberian ASI Bagi Bayi Prematur Yang Akan Mengubah Segalanya
Kedua, keadaan fisik setiap penderita kanker payudara berbeda-beda. Untuk itu, ada baiknya sang ibu berkonsultasi dengan dokter yang memeriksanya. Jika sel kanker ternyata mempengaruhi produktifitas ASI, maka bisa disiasati dengan memberikan ASI dari payudara yang tidak terkena kanker.
Namun, meskipun produktifitas ASI menurun pada payudara yang terkena kanker, tetaplah menyusui. Hal tersebut dikarenakan, menurut studi dalam Journal of National Cancer Institute memperlihatkan penurunan resiko berulangnya kanker payudara. Karena biasanya, kanker payudara akan kembali lagi meskipun paska operasi.
Pasien kanker payudara yang menyusui akan mengalami penurunan resiko kembali berulangnya kanker hingga 30%. Kesimpulan tersebut didapat setelah melakukan peninjauan catatan medis pada 1.636 wanita dengan kaker payudara dan riwayat menyusui mereka. Sebanyak 383 perempuan kembali menderita kanker payudara, sedangkan 290 lainnya meninggal.
Baca : Ini Dia Alternatif Pilihan Pembunuh Sel Kanker Payudara
Menyusui dapat mengubah atau mengatur lingkungan molekul yang membuat tumor lebih responsif terhadap terapi anti-estrogen dan membuatnya kurang agresif. Meskipun belum jelas apa yang melatar belangkangi, mengapa wanita yang menyusui membuat tumor kurang agresif.
Diketahui bahwa menyusui juga menurunkan risiko terjadinya kanker payudara. Hal ini diduga karena adanya perubahan struktural di jaringan payudara saat menyusui dan penekanan jumlah estrogen yang diproduksi tubuh oleh laktasi. Penekanan estrogen ini juga diperkirakan terkait dengan penurunan risiko kanker ovarium.
Baca Juga: