Kopi Dapat Melindungi Otak Dari Gangguan Mental
Para ilmuan telah sepakat bahwa meminum kopi terbukti bermanfaat bagi kesehatan otak. Namun bagaimana mekanisme kopi menjaga kesehatan otak belum banyak diketahui. Baru-baru ini terdapat penelitian yang telah berhasil mengungkapkan bagaimana mekanisme kopi dalam melindungi kesehatan otak.
Pada tahun 2016, University of Ulster di Coleraine, Inggris, menyimpulkan bahwa mengonsumsi kopi dalam jumlah moderat memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar dibandingkan efek buruknya. Salah satu manfaat meminum kopi yaitu melindungi otak dari gangguan kognitif dan meningkatkan kemampuan berpikir.
Baca : Manfaat Kopi bagi Kesehatan dan Kecantikan Tubuh
Menurut Dr Donald Weaver, co-director Krembil Brain Institute, mengonsumsi kopi dapat menurunkan risiko munculnya enyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson. Kemudian peneliti dari Krembil Research Institute di Toronto, Kanada menyelidiki mengapa hal tersebut dapat terjadi. Senyawa apakah yang terlibat dan bagaimana senyawa tersebut dapat mempengaruhi penurunan kognitif yang terkait dengan usia.
Penemuan Dr. Weaver dan timnya yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Neuroscience menunjukkan bahwa yang diberikan kopi dalam melindungi otak bukan karena kandungan kafeinnya, tetapi pada karena adanya senyawa yang dilepaskan dalam proses memanggang biji kopi.
Peneliti menemukan bahwa terdapat sekumpulan senyawa yang disebut phenylindanes, yang terbentuk selama proses pemanggangan biji kopi yang memberikan rasa pahit pada kopi. Senyawa fenilindan yang terkandung di dalam kopi diduga menghambat penggabungan TAU dan beta-amyloid. Zat tersebut merupakan protein beracun yang apabila terjadi penumpukan di dalam otak dapat memicu timbulnya kondisi neurodegeneratif seperti Alzheimer dan penyakit Parkinson. Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa phenylindanes adalah inhibitor ganda kondisi neurodegeneratif.
Baca : Ketika Minum Kopi dianjurkan, Menurut Sains
Peneliti menduga bahwa waktu roasting yang lebih lama dapat menyebabkan biji kopi menghasilkan lebih banyak fenilindan. Bagi para peneliti, aspek menarik lainnya dari penemuan ini yaitu senyawa kopi tersebut tidak perlu disintesis di laboratorium, yang membuatnya tidak terlalu rumit untuk diproduksi.
Namun demikian, Dr. Mancini menekankan bahwa sebelum mereka dapat menambahkan fenilindan sebagai pilihan pengobatan untuk kondisi neurodegeneratif, masih diperlukan lebih banyak penelitian tentang bagaimana senyawa ini akan bekerja dalam konteks terapeutik. Meskipun kopi dapat menurunkan risiko terkena gangguan mental terkait usia, Dr. Mancini tidak menyarankan kopi digunakan sebagai obat.
Sumber : www.medicalnewstoday.com