Mengapa Sertifikasi Halal Sangat Penting untuk Produk Konsumsi ?
Ada pepatah yang mengatakan bahwa kita adalah apa yang kita konsumsi. Jika apa yang kita konsumsi akan berpengaruh terhadap diri kita, maka kita semua harus berhati-hati terhadap apa yang kita konsumsi. Dalam Agama Islam, apa pun yang kita konsumsi termasuk makanan olahan, bahan tambahan pangan, vitamin, suplemen nutrisi, serta obat-obatan harus berifat “ halal”.
Halal berasal dari bahasa kata Arab yang berarti “diperbolehkan” dan produk halal adalah yang “diperbolehkan” atau diizinkan oleh hukum Islam. Produk konsumsi dapat dikatakan halal apabila baik bahan penyusunnya dan proses pembuatannya bersifat halal. Sementara itu, makanan yang dilarang disebut “Haram.”
Allah menyebutkan beberapa jenis makanan haram dalam surat Al Baqarah dan melarang umatnya untuk mengkonsumsi makanan tersebut.
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( Al-Baqarah 173).
Penduduk Indonesia didominasi oleh warga Muslim, di mana 87,18% warga negara Indonesia beragama Islam (Badan Pusat Statistik, 2011). Karena Muslim adalah agama yang diikuti terbesar di Indonesia, terdapat sebuah lembaga yang disebut Majelis Ulama Indonesia (MUI). Lembaga memiliki hak untuk memberikan sertifikasi halal pada produk konsumsi di Indonesia. Jadi setiap produk konsumsi yang beredar di Indonesia harus memiliki label halal untuk melindungi warga muslim dari mengkonsumsi produk non-halal.
Adanya sertifikasi halal memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk konsumsi tersebut telah memenuhi persyaratan halal menurut Islam. Tidak hanya itu, adanya sertifikasi halal juga sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan konsumen muslim.
Selain berasal dari bahan-bahan yang halal dan proses produksinya sesuai syariat Islam, produk konsumsi baru dapat diberi label halal apabila terbebas dari kontaminasi silang dari bahan yang haram seperti babi atau porcine. Oleh karena itu, pengecekkan suatu produk konsumsi penting untuk dilakukan untuk memastikan produk tersebut terbebas dari cemaran silang bahan yang haram.
SENATEK telah mengembangkan Rapid Porcine Amplification Kit untuk digunakan dalam pendeteksian sumber babi atu porcine. Tes dijalankan menggunakan teknologi yang sangat disederhanakan dan cepat. Hampir semua jenis sampel (termasuk daging mentah, daging matang, produk olahan) dapat digunakan dan menyelesaikan tes dalam 30 menit. Uji pengembangan tes assiation telah berlangsung sejak 2012 dan tes sekarang tersedia untuk komersialisasi.
Rapid Porcine Amplification Kit dengan teknologi Loop-mediated isothermal amplification (LAMP PCR)
Metode Loop-mediated isothermal amplification (LAMP) termasuk metode yang modern sebagai alternatif deteksi karena biaya yang rendah untuk mendeteksi DNA dengan sangat baik. LAMP adalah pendekatan baru untuk amplifikasi asam nukleat yang menggunakan suhu inkubasi tunggal sehingga menghindarkan kebutuhan untuk cyclers termal yang mahal.
Berikut beberapa keunggulan kit tersebut :
- Menggunakan teknik amplifikasi DNA yang sederhana, mudah dibaca dan lebih hemat biaya.
- Memerlukan waktu yang relatif lebih singkat dibanding PCR sehingga sangat cocok untuk survey skrining di lapangan.
- Menggunakan suhu yang konstan dan tidak memerlukan mesin thermo cycler, tetapi bisa dilakukan dengan waterbath atau heating block sehingga bisa lebih
- Dapat juga mendeteksi secara real time seperti PCR Hasil amplifikasi LAMP lebih efisien dan sensitif, serta mudah dibaca .
- Sangat sensitif karena limit deteksinya adalah 0,06 ng dan masih bisa mendeteksi keberadaan DNA babi pada matrix berupa minyak.
Bagi Kamu yang ingin mengetahui lebih jauh tentang teknologi mutakhir untuk mendeteksi kehalalan produk, khususnya utk identifikasi DNA Pork pada daging, kunjungi seminar “Rapid Technology To Identify Pork DNA In Meat Product” pada Event Lab Indonesia tgl 4 April 2018 di Jakata Convention Center.
