Menggendong Ibu selama 5 jam dan 12x lebih naik bis demi mendapat perawatan medis
Orang ini (Amar) membawa ibunya yang berumur 70 tahun di punggungnya selama 5 jam dan naik turun bis sampai 12x lebih. Dia menderita cedera kepala berat saat gempa. Dia mencoba untuk membawa ibunya ke rumah sakit di RS Gorkha di Nepal.
Amar adalah salah satu dari sekian banyak korban gempa di Nepal yang mengemis bantuan demi keselamatan ibunya. Bantuan operasional baru datang setelah memasuki hari ke enam, dan bantuan bisa didapatkan jauh dibagian utara Gorkha, sekitar lima jam perjalanan dari Kathmandu. Medan yang sulit, jalan diblokir dan kebingungan pemerintah memperlambat upaya penyelamatan.
Amar bertemu Baramu (52 tahun) di RS Gorkha, yang sekarang menjadi bangsal triase untuk korban gempa dan tempat singgah organisasi bantuan internasional. Seorang dokter langsung menghampiri (Aitimaya) dan memeriksa lukanya. Dahi Amar berkerut karena khawatir dengan terus meneteskan air mata.
“Getaran gempa yang terjadi sekitar 15 menit, Orang-orang tua seperti ibu saya tidak bisa cepat keluar dari rumah karena terluka parah. Lima hari kemudian baru ada bantuan yang dapat menjangkau kami. Kami membuat tempat penampungan dari daun, jerami dan pakaian kami.
“Yang tersisa hanya pakaian yang saya memakai. Saya tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan,” katanya dengan aliran air mata. “Saya datang ke sini untuk meminta bantuan.”
Warga desa seperti Aitimaya dan anaknya dapat terhubung ke dunia luar dengan hanya 1 jalan. Longsor dilaporkan menutupi akses jalan desa Kathmandu.