Mikroba dalam Usus
Hasil penelitan yang terbit pada jurnal BioEssay menunjukkan bahwa mikroba dalam usus tidak hanya mempengaruhi aspek fisik seseorang (metabolisme, kesehatan dan berat badan) namun juga dapat mempengaruhi aspek psikologis seseorang seperti autisme, depresi, dan kecemasan. Hal itu disebabkan karena bakteri pada usus menghasilkan suatu metabolit tertentu dan terbawa melalui aliran darah lalu mempengaruhi organ pada tubuh kita.
Penelitian terbaru juga mengungkapkan bahwa terdapat kaitan antara populasi bakteri pada saluran pencernaan dengan sejumlah aspek kimia pada otak yaitu gangguan syaraf dan psikologis seperti autisme, depresi dan kecemasan. Bakteri pada usus menghasilkan suatu metabolit yang dapat mempengaruhi sifat, kepribadian dan mood kita. Selain itu, hasrat atau keinginan seseorang juga dipengaruhi oleh kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan bakteri di dalam ususnya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa strain bakteri seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus tertentu mempengaruhi pelepasan hormon stress ke dalam aliran darah. Penelitian lain mengungkapkan bahwa neurochemicals seperti dopamin dan serotonin yang mempengaruhi tingkat stress seseorang tidak hanya dihasilkan di otak tetapi juga dihasilkan di dalam usus. Hal itu memberikan cukup alasan mengapa 80% orang yang mengalami masalah pada usus besarnya mengalami depresi dan kecemasan.
Lebih lanjut, senyawa 4-etilfenulfat atau 4EPS yang diduga diproduksi di dalam usus oleh bakteri usus cenderung lebih banyak ditemukan pada anak-anak yang menderita autisme. Anak-anak penderita autisme memiliki tingkat 4EPS yang lebih tinggi secara statistik daripada yang tidak. Penelitian laboratorium juga menunjukkan bahwa tikus yang disuntik dengan dosis tinggi 4EPS juga menunjukkan gejala austistik. Namun kita tidak perlu khawatir karena kita dapat mengendalikan keseimbangan bakteri baik dalam saluran pencernaan kita dengan cara:
Perbanyak konsumsi serat
Menurut Roshini Raj, M.D., seorang ahli gastroenterologi di NYU Medical Center/Tisch Hospital, probiotik merupakan bakteri baik yang penting untuk kesehatan saluran pencernaan. Sedangkan prebiotik adalah sesuatu yang membantu probiotik untuk berkembang seperti serat. Hal itu disebabkan karena serat melewati usus kecil tanpa dicerna. Melalui serat, probiotik menjadi aman menuju ke usus besar.
Konsumsi Probiotik
Populasi mikroba baik pada usus dapat juga ditingkatkan dengan meminum probiotik. Selain itu probiotik juga dapat membatu kita agar tetap langsing. Sumber probiotik yang umum adalah yoghurt, kimchi, asinan dan miso. Yoghurt merupakan sumber probiotik yang paling populer sebagai sumber probiotik namun bakteri kemungkinan mati selama pemrosesan. Oleh karena itu, perhatikan label pada kemasan yoghurt untuk memastikan bahwa bakteri baik tetap hidup dan aktif.
Hindari Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri. Namun sayangnya antibiotik tidak dapat membedakan anatara bakteri dengan bakteri jahat. Antibiotik dapat membunuh bakteri penyebab penyakit namun sekaligus dapat membunuh bakteri baik yang ada pada saluran pencernaan kita. Sebaiknya setelah meminum antibiotik kita juga harus mengkonsumsi probiotik dan prebiotik.