Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya
Sains

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Makhluk hidup yang bercahaya

Dunia masih menyimpan banyak misteri. Mulai dari fenomena antariksa hingga aneka makhluk hidup yang unik. Semua masih harus terus digali dan dipelajari lebih dalam. Menguak misteri dalam dunia sains. Saat ini kita akan membahas mengenai makhluk hidup yang bercahaya. Adakah? Apa saja itu? Yuk, kita simak!

Salah satu misteri duniawi adalah adanya makhluk hidup yang tubuhnya mampu mengeluarkan pendar cahaya. Kemampuan tubuh makhluk hidup dalam mengeluarkan cahaya di dunia sains kerap disebut dengan bioluminescence. Kata bioluminescence berasal dari bahasa Yunani yaitu bios yang berarti hidup dan lumen yang memiliki arti cahaya.

Baca : Sinyal Epigenetik Merangsang Planaria Berkepala Beda Spesies

Sejak 500 SM, bioluminesens telah dikenalkan oleh Aristoteles dalam sebuah buku yang berjudul ‘Tentang Warna’. Aristoteles menyebutkan bahwa ada sesuatu yang secara alami seperti bagian kepala ikan dan tinta dari sotong yang dapat menghasilkan cahaya atau pendaran.

Belakangan mulai diketahui bahwa reaksi bioluminesensi terjadi karena adanya lusiferin (substrat) dan enzim luciferase. Temuan ini ditemukan oleh Raphael Dubois pada tahun 1887 dari piddock, makhluk hidup sejenis remis laut. Hasil temuan tersebut kemudian dilanjutkan oleh Edmund Newton Harvey dan menyatakan bahwa dua senyawa tersebut ditemukan pada berbagai spesies dan tidak dapat dipertukarkan.

Berikut 8 makhluk hidup yang tubuhnya dapat mengeluarkan cahaya yang indah.

Kunang-kunang

Pasti sudah menjadi pengetahuan umum kalau kunang-kunang mampu memendarkan cahaya di malam hari. Melalui suatu reaksi kimiawi dalam tubuhnya, kunang-kunang menghasilkan cahaya hijau kekuningan.

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Kunang-kunang raksasa

Menurut penelitian Timmins et al. (2001) yang berjudul Firely Flasing Controlled By Gating Oxogen to Light-Emitting Cell, bahwa proses kimia pada mekanisme kedap-kedip cahaya kunang-kunang terjadi karena adanya molekul gas NO (Nitrogen Monoksida) yang berfungsi sebagai pengantar sinyal flash.

Jamur

Kalau Anda ingin mencari dan menemukan jamur bercahaya, silahkan mampir ke Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS). Sejatinya, ada sekitar 64 spesies jamur bercahaya yang tersebar di dunia. Nah, salah satunya adalah jamur bergenus Mycena yang ada di TNGHS.

Contoh spesiesnya adalah Mycena galopusM. Polygramma yang memancarkan sinar dari spora tunggal yang berkumpul dalam lamina-lamina jamur. Sedangkan sinar Mycena lux-coeli terpancar dari tudung buah.

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Ada pula jamur lain yang juga bercahaya yaitu Stipticus panellus dan mereka bersinar cukup terang dibanding spesies jamur lainnya. Hal ini membuatnya nampak bersinar meskipun dalam cahaya redup atau rendah, tidak perlu gelap gulita.

Kalajengking

Sekelompok peneliti berhasil temukan kalajengking yang tubuhnya dapat bercahaya di tempat gelap. Hewan yang ditemukan di Death Valley National Park ini mengeluarkan warna hijau lembayung kebiruan dan berukuran 16 milimeter. Menurut peneliti di Science.Widener.edu, diduga hanya kalajengking dewasa saja yang dapat mengeluarkan cahaya.

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Sama halnya dengan jamur, kalajengking tidak benar-benar menghasilkan cahaya mereka sendiri. Kalajengking memiliki zat kimia dalam eksoskeleton mereka.

Cacing

Tidak melulu cahaya itu keluar dari tubuh, seperti halnya cacing raksasa Auckland (Terriswalkeris terraereginae) yang justru bercahaya pada jejak lendir yang ditinggalkannya. Cacing sepanjang dua meter, berwarna biru ini berasal dari dalam tanah dan ‘bergetah’, namun dia tidak beracun.

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Selain itu, ada juga cacing di gua Waitomo, Selandia Baru yang bercahaya. Cacing-cacing ini menggantung dan seolah berbaris di atap gua dengan sinaran cahaya hingga membentuk seperti pancaran cahaya bintang di langit. Semua ini mereka lakukan agar dapat menarik lalat dan ngegat demi mendapatkan mangsa.

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Cumi-Cumi

Cahaya yang dikeluarkan tidak melulu saat makhluk hidup tersebut berada pada kondisi lingkungan yang gelap atau kurang cahaya. Inilah yang terjadi pada cumi-cumi yang satu ini. Mereka bercahaya ketika berada di bawah saat siang hari. Hal ini mereka lakukan untuk mengecoh dan menyamarkan diri terhadap cahaya.

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Tubuh cumi-cumi ini tercakup dalam photophores yaitu sel yang menghasilkan cahaya. Sel inilah yang membuat mereka dapat bersinar dalam semua pola  yang diinginkan. Mereka juga menyalakan seluruh tubuh selama musim kawin dan waktu hidup mereka hanya satu tahun.

Dinoflagellates

Pernah melihat hamparan bintang di atas permukaan air laut? Bukan sekedar bayangan atau pantulan dari gemerlap bintang di angkasa. Bintang di permukaan laut ini bersinar terang menakjubkan bak bintang di langit. Itulah dia, dinoflagellata.

Baca : Apakah Semua Mamalia Menstruasi?

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Organisme ini adalah phytoplankton yang sering muncul di beberapa lautan di dunia ketika malam tiba. Dinoflagellates akan mengeluarkan cahaya biru seperti fosfor ketika mereka terganggu oleh manusia, hewan atau hantaman ombak.

Sejatinya, phytoplankton ini bukan hanya dapat mengeluarkan cahaya biru saja, namun juga dapat mengeluarkan warna lain seperti hijau, kuning dan merah. Namun juga ada beberapa jenis dari keluarga Dinoflagellates yang tidak dapat mengeluarkan cahaya.

Ubur-Ubur

Diketahui, ubur-ubur memiliki Green Fluorescent Protein (GFP) dan kromofor yang berperan dalam terjadinya fluoresensi. Protein inilah yang kerap diisolasi oleh para ilmuwan untuk menghasilkan hewan bioluminesensi rekayasa.

Penelitian tentang Bioluminesensi mulai berkembang pesat setelah Osamu Shimomura, seorang ahli biologi kelautan dan kimia organik, berhasil meneliti GFP pada Aequorea victoria yang disebut dengan aequorin. Pada tahun 1985, aequorin berhasil dikloning ke dalam makhluk hidup lainnya dan sejak itu aplikasi bioluminesensi mulai banyak diteliti.

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Aequorea victoria

Bukan hanya Aequorea victoria saja yang dapat mengeluarkan cahaya. Arctic comb jellyfish atau dikenal juga dengan sebutan sea nut merupakan salah satu jenis ubur-ubur unik lainnya yang dapat memendarkan cahaya. Uniknya, ubur-ubur yang bernama latin Mertensia ovum ini tidak hanya mengeluarkan satu warna saja, tapi juga beberapa warna lainnya. Nampak seperti perpaduan beberapa warna, menyerupai pelangi.

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Bakteri

Tentu Anda paham bahwa bakteri berukuran mikroskopis. Lalu apakah pendar cahaya dapat dilihat dari mikroskop atau bagaimana? Inilah keunikan dari bakteri. Faktanya, sejumlah besar hewan bercahaya sejatinya hanyalah segerombolan bakteri yang bercahaya.

Vibrio Fischeri Bacteria yang terdapat pada Angler Fish adalah satu contoh diantaranya. Bakteri ini menempel di ujung antena dari ikan yang memiliki nama lain ikan bersungut ganda ini.

Mulai Dari Cacing Hingga Kalajengking, Ini 8 Makhluk Hidup Yang Bercahaya

Banyak bakteri bioluminesensi, umumnya diketahui bahwa bakteri tersebut tergolong ke dalam bakteri gram negatif, motil, morfologi batang, dan bersifat aerob atau anaerob fakultatif. Contohnya adalah Vibrio (V. harveyiV. fischeri, V. cholera), Photobacterium (P. phosphoreum, P. leiognathi), Xenorhabdus (X. luminescens), Alteromonas (A. haneda), dan Shewanella.

 

Baca Juga :

3 Hewan Penghasil Tabir Surya Alami
Bakteri Pengikat Nitrogen
Mekanisme Pembelahan Sel Dalam Cacing