Komsumsi Buah Anggur Bantu Optimalkan Kesehatan Paru-Paru
Menurut Vanessa Garcia-Larsen, asisten profesor nutrisi manusia di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg di Baltimore, kapasitas puncak paru-paru pada umumnya dicapai ketika seseorang berusia 30 tahun. Setelah itu, fungsi paru-paru akan mulai menurun secara perlahan. Namun demikian, kecepatan penurunan akan bervariasi dari satu orang ke orang lain, bergantung pada beberapa faktor, seperti merokok, aktivitas fisik, paparan polutan tertentu dan adanya kondisi medis lainnya.
Garcia-Larsen menambahkan bahwa konsumsi buah dan sayuran dapat membantu melindungi paru-paru dari kerusakan, menjaga fungsionalitasnya serta mengurangi risiko terkena penyakit pernapasan di kemudian hari. Sebaliknya, makanan olahan seperti daging yang diawetkan, menurunkan fungsi paru-paru yang lebih tajam, berdasarkan hasil penelitian sebelumnya.
Orang-orang yang mengonsumsi makanan yang banyak mengandung jenis flavonoid tertentu seperti antosianin mampu mempertahankan fungsi paru-paru terbaik saat berusia lanjut. Antosianin dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran berpigmen gelap seperti anggur merah, blueberry dan kentang ungu. Antosianin kaya akan antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan. Buah anggur tidak hanya mengandung zat antosianin tetapi juga banyak zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Bagaimana Antosianin Memperbaiki Kesehatan Paru-Paru ?
Penelitian mengenai hubungan antara konsumsi buah anggur dengan kesehatan paru-paru ini melibatkan 463 orang dewasa dari Norwegia dan Inggris. Usia rata-rata peserta adalah 44 tahun. Semua peserta diharuskan mengisi kuesioner diet dan tes fungsi paru pada awal penelitian. Sepuluh tahun kemudian, fungsi paru-paru mereka diuji kembali. Para peneliti menemukan bahwa semakin banyak orang makan, semakin baik kesehatan paru-paru mereka.
Menurut Garcia-Larsen, makanan kaya flavonoid antosianin kemungkinan melindungi paru-paru melalui sifat antioksidan dan anti-inflamasinya yang telah terbukti dalam penelitian. Garcia-Larsen menambahkan bahwa beberapa jam setelah makan makanan seperti buah beri, ada bukti flavonoid di jaringan paru-paru. Hal tersebut menunjukkan bahwa anthocyanin mungkin memiliki peran fungsional melindungi paru-paru terhadap polutan dan cemaran lingkungan lainnya seperti merokok.
Namun demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa antosianin dapat meningkatkan kesehatan paru-paru hanya bagi orang yang tidak pernah merokok dan orang telah berhenti merokok. Hal itu disebabkan karena, racun dalam asap dapat merusak kemampuan antioksidan atau efek anti-inflamasi untuk melawan kerusakan merokok. Tapi ketika perokok berhenti, mereka mendapat manfaat dari antosianin dalam buah dan sayuran. Hasil penelitian ini akan dipresentasikan pada pertemuan American Thoracic Society di San Diego. Artikel selengkapnya dapat diakses melalui WebMD.com