Obat Batuk dan Pilek
Kesehatan

Obat Batuk dan Pilek yang Dijual Bebas Tidak Boleh Diberikan Kepada Anak di Bawah Usia 6 Tahun

Orang Tua Tidak Boleh Memberikan Obat Batuk dan Pilek yang Dijual Bebas Kepada Anak di Bawah Usia 6 Tahun

Sebagian besar anak-anak menderita pilek sebanyak 6 hingga 8 kali setahun. Tetapi tahukah Anda, jika anak yang berusia kurang dari enam tahun tidak boleh diberikan obat-obatan yang dijual bebas untuk meredakan gejala pilek.

Sebuat makalah yang diterbitkan dalam BMJ menganalisis kefektifan obat flu untuk meredakan pilek, bersin dan hidung tersumbat. Makalah tersebut mengungkapkan bahwa obat batuk dan pilek yang mengandung dekongestan atau antihistamin dapat berbahaya jika diberikan kepada anak yang berusia di bawah enam tahun.

Sejauh ini belum ada bukti yang menyatakan bahwa obat yang mengandung dekongestan atau antihistamin dapat meringankan gejala pilek. Sebaliknya, zat-zat tersebut kemungkinan dapat menyebabkan efek yang merugikan seperti mengantuk atau gangguan pencernaan. Risiko lain seperti kejang, detak jantung yang cepat dan kematian juga dapat dialami oleh anak kecil yang diberi dekongestan.

Dextromethorphan merupakan zat yang banyak ditemukan dalam obat batuk. Menurut US National Library of Medicine, zat tersebut dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, pusing, mengantuk, gelisah, mual, dan muntah.

Dokter anak menganjurkan untuk tidak memberikan obat-obatan pilek atau batuk yang dijual bebas kepada anak-anak di bawah usia enam tahun. Hal itu disebakan karena anak-anak berusia di bawah 6 tahun rentan mendapatkan efek samping obat batuk dan pilek lebih besar daripada manfaat yang mungkin diberikannya. Untuk anak-anak yang berusia di atas enam tahun, obat-obatan batuk dan pilek dapat digunakan tetapi mungkin tidak terbukti terlalu bermanfaat.

Menurut Dr. Andrew Bernstein, asisten profesor klinis pediatri di Northwestern University, Feinberg School of Medicine dan juru bicara American Academy of Pediatrics ( AAP), anak yang berusia di bawah enam tahun, tidak dianjurkan mengonsumsi obat flu yang dijual bebas karena efek sampingnya dapat melebihi manfaat potensialnya.

AAP mengatakan langkah yang tepat untuk menangani anak sakit flu dan batukyang usianya di bawah dua tahun adalah memanggil dokter anak sebelum diberi peredam demam seperti ibuprofen atau acetaminophen. Selain itu, AAP juga merekomendasikan istirahat, banyak meminum air hangat, menggunakan humidifier dan mencoba sesendok madu untuk meredakan batuk.

Namundemikian, pastikan untuk tidak pernah memberikan madu kepada anak-anak yang berusia di bawah satu tahun. Hal itu disebabkan karena kemungkinan madu dapat menyebabkan botulisme yang berpotensi fatal pada bayi. Tetapi setelah anak-anak mencapai usia satu tahun, asam lambung mereka cukup kuat untuk menghilangkan risiko yang ditimbulkan oleh pemanis.

Sumber: www.thisisinsider.com