Berita

Peneliti Jepang Menggunakan Sampel Urin untuk Deteksi Kanker

Deteksi Kanker Menggunakan Sampel Urin?

Pada penelitian sebelumnya peneliti melaporkan bahwa melalui darah kita dapat mendeteksi 8 jenis kanker lebih awal sebelum menyebar di tubuh. Kemudian para peneliti Jepang dari perusahaan teknik Hitachi untuk pertama kalinya mengembangkan teknologi  baru yang mampu mendeteksi kanker melalui urin.  Teknologi ini diklaim akan sangat memudahkan skrining untuk penyakit mematikan.

Pada umumnya, kanker payudara didiagnosis melalui mammogram lalu apabila ditemukan risiko adanya kanker dilanjutkan dengan biopsi, sementara kanker usus besar dideteksi melalui tes tinja dan diikuti oleh kolonoskopi. Berbeda dengan metode tersebut, teknologi baru ini menggunakan metode diagnosis baru yang bekerja dengan cara mendeteksi zat buangan yang bertindak sebagai “biomarker” suatu penyakit dalam sampel urin. Melalui biomarker tersebut peneliti mengidentifikasi suatu jenis penyakit. Saat ini tim peneliti asal Jepang tersebut sedang mengemabangkan Teknik untuk mendeteksi kanker payudara atau usus besar.

Menurut Agence France-Presse, tim peneliti akan bekerja sama dengan Universitas Nagoya, Jepang Tengah untuk menganalisis 250 sampel urin. Penelitian tersebut dilakukan untuk melihat apakah suhu ruang cocok untuk melakukan analisis. Percobaan akan dimulai bulan April dan berakhir pada bulan September. Rencananya teknologi ini akan dikembangkan selama dua tahun dan kemungkinan akan tersedia pada tahun 2020.

Menurut perwakilan Hitachi Chiharu Odaira, jika metode ini digunakan secara praktis, akan jauh lebih mudah bagi orang untuk mendapatkan tes kanker, karena tidak akan perlu pergi ke organisasi medis untuk tes darah. Selain itu, metode ini juga cocok bagi anak-anak kecil yang takut akan jarum suntik. Odaira menambahkan bahwa sistem akan membantu menyelamatkan nyawa dan meminimalkan biaya medis dengan mendeteksi kanker sejak dini. Artikel selengkapnya dapat diakses melalui Biospectrumindia.com .