Ada kalanya pekerjaan di laboratorium membutuhkan proses homogenisasi. Terutama untuk Anda yang bekerja dengan berbagai jenis larutan. Mulai dari pembuatan medium dan berbagai jenis pembuatan campuran larutan lainnya.
Homogenisasi adalah proses yang dibutuhkan untuk membuat campuran terlarut dengan sempurna menjadi homogen (seragam). Proses homogenisasi ini bukan hanya dibutuhkan saat bekerja di laboratorium pengujian saja, tapi juga diperlukan oleh perusahaan farmasi, laboratorium lingkungan dan dalam dunia industri. Proses homogenisasi dibutuhkan untuk setiap pekerjaan yang berhubungan dengan larutan dan campuran.
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdisfersi dengan baik sebagai molekul, atom maupun ion dengan variasi komposisi. Larutan sendiri dapat berupa gas, cairan ataupun padatan dan dipengaruhi oleh temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, ion berlainan jenis, pH, hidrolisis dan pengaruh kompleks lainnya.
Sebuah larutan dikatakan encer jika mengandung sejumlah kecil solute dan relatif besar jumlah pelarut. Sedangkan sebuah larutan dikatakan pekat apabila mengandung sebagian besar solute dengan pelarut yang relatif sedikit. Solute adalah zat terlarut sedangkan solvent (pelarut) adalah berupa medium dimana solute terlarut. Ada beberapa jenis pelarut yang bisa digunakan seperti air, alkohol amoniak, kloform, benzene, minyak dan asam asetat.
Dalam prosesnya, homogenisasi membutuhkan alat laboratorium seperti shaker ataupun magnetic stirrer. Proses homogenisasi membutuhkan kedua alat laboratorium ini agar larutan yang dibuat dapat tercampur sempurna. Penggunaan shaker maupun magnetic stirrer akan membuat pekerjaan homogenisasi lebih efisien dan safety mengingat larutan yang dihomogenkan beragam dan bisa jadi merupakan larutan kimiawi.
Lalu, seperti apakah prinsip kerja dari kedua alat laboratorium yang berfungsi untuk proses homogenisasi ini? Apa dan bagaimana perbedaan fungsi dari magnetic stirrer dengan shaker?
Shaker Laboratorium
Pengertian shaker sendiri adalah mesin atau alat laboratorium yang digunakan untuk proses pengadukan cairan dengan sistem getar. Shaker berfungsi untuk mengaduk campuran larutan zat sehingga membentuk larutan yang homogen dengan gerakan satu arah.
Prinsip kerja shaker adalah motor berputar untuk menggerakkan tuas yang terhubung dengan poros dan sebuah plat. Ketika motor berputar, secara otomatis mekanik shaker bisa langsung menggerakkan plat tersebut. Getaran yang ditimbulkan bergantung pada jenis-jenis shakernya.
Pengaduk magnetik (Magnetic Stirrer)
Selain shaker, terdapat alat laboratorium lain yang hampir sama fungsi dan kegunaannya untuk membantu proses homogenisasi yaitu magnetic stirrer.
Pengaduk magnetik atau Magnetic stirrers adalah alat laboratorium yang menggunakan putaran medan magnet untuk memutar stir bars atau batang pengaduk yang diletakan dalam larutan sehingga akan membantu menghomogenkan larutan. Stirrer berfungsi untuk mengaduk, memanaskan dan menghomogenkan suatu larutan secara mekanik dan magnetik.
Prinsip kerja dari magnetic stirrer adalah dengan memanfaatkan sebuah motor dalam bidang berputar yang terbuat dari medan magnet ataupun sebuah perangkat ekektromagnet stasioner. Umumnya magnetic stirrer juga membutuhkan stir bar atau batang pengaduk yang akan membantu homogenisasi.
Perbedaan Shaker dan Stirrer
Stirrer dan shaker sama-sama dapat digunakan sebagai homogenizer, hanya saja setiap alat homogenizer mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perbedaan shaker dan stirrer bisa dilihat dari prinsip kerjanya.
Alat laboratorium stirrer membantu proses homogenisasi lebih tenang dengan gerakan memutar yang dibantu batang pengaduk. Berbeda dengan stirrer, alat laboratorium shaker melakukan proses homogenisasi dengan sistem getar atau jungkat-jungkit yang akan menimbulkan goncangan pada larutan.
====================
Baca Juga:
Metode Praktis Deteksi Kandungan Histamin Dalam Makanan
Kenali Organel dan Lokasinya Dengan Organelle Marker Antibodies
====================
Selain karena gerak motor pengaduknya yang lebih tenang, stirrer biasanya dipilih karena perawatannya lebih sederhana serta kemungkinan aus lebih sedikit. Ukuran stir bar yang relatif kecil memudahkan dalam proses pembersihan dan perawatan. Berbeda dengan shaker yang mungkin membutuhkan pelumas dan proses pembersihan serta perawatan yang lebih rumit.
Namun penggunaan stirrer akan mengalami kesulitan ketika berhubungan dengan larutan yang relatif kental atau suspensinya tebal. Selain itu, terbatasnya ukuran stir bar akan turut membatasi jumlah larutan yang dihomogenkan.
Selain memiliki perbedaan utama dalam prinsip kerja, stirrer dan shaker juga punya kelebihan masing-masing. Kelebihan shaker antara lain karena dapat mempercepat proses pendinginan suatu larutan dan menjaga aerasi tetap merata serta optimal dalam keperluan inkubasi sampel. Sedangkan stirrer, terdapat jenis stirrer yang dilengkapi dengan pemanas sehingga dapat digunakan untuk membantu pendistribusian mikroba.
Tentu penggunaan dari masing-masing alat laboratorium ini disesuaikan dengan kebutuhan analisa di laboratorium. Anda bisa membeli kedua alat laboratorium yang berfungsi dalam proses homogenisasi ini di LabSatu.