‘Remajakan’ Otak Anda Dengan Ini!
Gaya Hidup Sehat

‘Remajakan’ Otak Anda Dengan Ini!

Otak

Seiring dengan bertambahnya usia, kondisi otak juga akan mengalami degenerasi. Penyakit yang berkaitan dengan kemampuan kualitas otak yang kerap diderita oleh para lanjut usia adalah alzheimer.

Penyakit alzheimer diambil dari nama seorang dokter yang pertama kali menemukan penyakit ini pada tahun 1906. Adalah Dr. Alois Alzheimer sang penemu berkebangsaan Jerman yang melakukan pengamatan perubahan jaringan otak pada wanita yang meninggal akibat gangguan mental.

Dari hasil pengamantan tersebut didapati saraf otak tersebut bukan hanya mengkerut bahkan dipenuhi dengan sedimen protein yang disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit.

Baca : 12 Jadwal Piket Dalam Tubuh Kita

‘Remajakan’ Otak Anda Dengan Ini!

Pada 1950-an diperkirakan 2,5 juta penduduk dunia mengidap penyakit ini. WHO memperkirakan lebih dari satu miliar orang tua yang berusia lebih dari 60 tahun atau sekitar 10% penduduk dunia mengidap penyakit ini pada tahun 2003.

Penderita alzheimer menunjukan tanda-tanda seperti mengalami gangguan memori seperti lupa, disorientasi waktu, tempat dan orang (pikun), mengalami kesulitan berbicara dan mulai kesulitan melakukan tugas sebagai mana biasa, kesulitan berpikir dan perubahan mood, perilaku dan kepribadian.

Nah, untuk meminimalisir terkena alzheimer yang sering disebut penyakit ‘orang tua’ ini, Anda hanya perlu melakukan olehraga aerobik seperti senam, lari dan jalan cepat secara rutin. Olahraga bukan hanya baik bagi kesehatan tubuh tapi juga berguna untuk ‘meremajakan’ otak Anda karena mempengaruhi aspek kognitif dan psikomotorik.

‘Remajakan’ Otak Anda Dengan Ini!

Sebuah studi menyimpulkan bahwa olahraga dapat membantu ingatan yang menurun bahkan pada orang yang menderita alzheimer. Pengaruhnya memang tidak drastis, tapi serangkaian studi menemukan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi dapat menurunkan protein dalam tubuh yang memprediksi risiko alzheimer. Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang yang sudah berada pada tahap awal penyakit ini.

“Olahraga aerobik yang dilakukan secara rutin dapat meremajakan otak,” ujar Laura Baker, pakar neuroscience kognitif dari Wake Forest School of Medicine di North Carolina, yang melaporkan sejumlah penelitian di Konferensi Asosiasi Alzheimer Internasional.

Baker mempelajari 71 lansia yang tidak bergaya hidup aktif dengan gangguan kognitif ringan yang dapat meningkatkan risiko menderita Alzheimer. Seluruh lansia mengenakan monitor untuk memastikan irama denyut jantung mereka. Hasilnya, denyut jantung mereka yang berolahraga naik dan kelompok kontrol tetap rendah dengan hanya melakukan gerakan-gerakan peregangan.

Pemindaian dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging) menunjukkan kelompok yang berolahraga mengalami peningkatan aliran darah di otak. Menurut Baker, hal tersebut penting bagi ingatan dan proses berpikir. Sementara uji kognitif menunjukkan perbaikan pada konsentrasi mereka, kemampuan perencanaan dan pengorganisasian, yang disebut ilmuwan sebagai “fungi eksekutif” otak.

Baca : Waspada, Ini 4 Makanan Penurun Daya Ingat

“Ini bagus sekali,” kata Dr. Laurie Ryan dari National Institute on Aging. Namun menurutnya, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa risiko memburuknya ingatan turun dengan berolahraga. Ia menambahkan bahwa harus dilakukan studi-studi lanjutan untuk menguji apakah olahraga memiliki dampak jangka panjang.

Para peneliti dari Denmark melaporkan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi mencegah gejala-gejala neuropsikiatri – agresi, sifat lekas marah, berkhayal yang tidak-tidak – pada lansia dengan Alzheimer ringan.

‘Remajakan’ Otak Anda Dengan Ini!

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Copenhagen mempelajari 200 lansia selama empat bulan. Hasilnya tidak ditemukan kaitan antara olahraga dengan perbaikan ingatan. Namun mereka yang berolahraga dengan intensitas paling tinggi tercatat lebih cekatan dan lebih mudah berkonsentrasi.

Hal tersebut agak berbeda dengan apa yang ditemukan oleh Baker. Seorang peserta studi yang dilakukan Baker mengatakan bahwa olahraga secara rutin memang tidak mudah bagi para peserta studi pada awalnya, tapi ia senang dengan hasilnya. Michael Gendy (62 Th) mengatakan ia tidak pernah merasa ada gangguan ingatan sebelumnya, tapi sekarang ia mengatakan ia tidak mudah lelah setelah menaiki tangga, tidur lebih pulas dan sesekali merasa ingatannya berfungsi lebih cepat.

Sejauh ini, belum ditemukan sebuah obat yang dapat memperlambat kerusakan otak pada penderita Alzheimer. Namun dengan adanya penemuan baru ini menunjukan bahwa gaya hidup sehat yaitu dengan berolahraga dapat membantu memulihkan ganguan ingatan.

Menurut Dr. Dr. Muhammad Irfannuddin, SpKO, MpdKed, MBioMed mengatakan bahwa olahraga aerobik menjaga neuron di bagian hippokampus dan korteks frontal otak yang berhubungan dengan memori atau ingatan. “Pada anak-anak, olahraga aerobik membantu mempercepat pertumbuhan neuron tersebut,” tambahnya.

Selain dengan berolahraga, sebuah penelitian klinis menunjukan bahwa suplementasi dengan asam lemak omega-3 dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif pada penderita alzheimer ringan.

Baca Juga :

Cara Mengatasi Kebotakan Secara Alami Adalah Yang Kamu Cari, Ini Dia Jawabannya!
Suka Bicara Sendiri?! Selamat, Anda Jenius!
7 Manfaat Mengeluarkan Air Mata Untuk Kesehatan