Sains

Sains Menjawab Teka-Teki Klenik Dibalik Pengobatan Alternatif dengan Air

Sains Menjawab Teka-Teki Klenik Dibalik Pengobatan Alternatif dengan Air

Pernah dengar pepatah “You are what you eat”? Dalam Bahasa Indonesia berarti “kamu adalah apa yang kamu makan”. Sebenarnya jika kita mau duduk dan memikirkan arti pepatah ini, kita akan memahami makna yang luar biasa untuk diterapkan dalam hidup manusia.

Sederhananya, pepatah ini berarti memberikan petunjuk terhadap kita untuk berhati-hati dengan apa yang di tarik ke dalam kehidupan kita. Tidak hanya tentang apa yang di makan, namun pikiran juga bisa. Berbagai macam informasi yang kita temui di luar rumah, seperti di sekolah, di mall, atau dimanapun, antara informasi yang baik dan buruk berterbangan di udara.

Jika seseorang tidak punya pertahanan imun tubuh yang kuat, terutama keimanan, maka bisa jadi informasi buruk di udara tadi yang terserap ke dalam tubuh, dan bisa berdampak menjadi penyakit fisik.

Pernahkah kalian dengar bahwa terkadang penyakit fisik tidak benar-benar ada di dalam tubuh, melainkan itu adalah penyakit psikis? Alhasil, beberapa di antara pasien tersebut melakukan pengobatan alternatif ke orang pintar. Kemudian si orang pintar menyajikan bacaan mantra sambil memegang segelas air. Disinilah letaknya rahasia ilmu tersebut. Sebenarnya bukan sesuatu yang klenik, mungkin bisa dibilang mistis, namun apakah kamu siap mendengar penjelasannya?

Rahasia ilmu antara sains dan spiritualitas bukan menjadi hal yang baru di dunia orang-orang yang berkecimpung di industri tersebut. Salah satu contohnya adalah ilmu tentang air. Sejak tahun 2000-an, seorang pengamat air asal Jepang bernama Masaru Emoto sudah menemukan keajaiban yang dapat dihasilkan dari air yang diberi Hado (atau energi dalam istilah umumnya) yang positif.

Dikutip dari buku beliau yang berjudul The True Power of Water, beliau menyimpulkan penelitian tentang air dengan kaitan energi (atau informasi yang dapat menjadi baik ataupun buruk);

Bentuk energi yang sulit dilihat inilah yang dapat mempengaruhi kualitas air dan kristal air yang terbentuk. Hado adalah semua energi yang sulit dilihat  yang ada di alam semesta. (Bab 2, hlm. 25).

Penelitian Masaru Emoto berujung pada penemuan bahwa air dapat berubah menjadi dampak positif ataupun negatif, dimana semua tergantung bagaimana kita memperlakukan air.

Misalnya, saat kita mau meminum air, pikiran kita sedang dilanda emosi kemarahan, maka air yang menerima informasi emosi tersebut merubah partikel-partikel yang tadinya berbentuk kristal indah menjadi seperti pecahan butiran. Informasi yang sudah berubah dalam air tersebut saat diminum akan berdampak semakin memburuk bagi yang meminum. Inilah hebatnya kekuatan Hado.

Semuanya tergantung bagaimana kita memberikan informasi kepada air sebelum diminum. Sebagaimana air juga makhluk ciptaan Allah SWT, dan tubuh manusia juga sebagian besar berisi air. Maka perlakukanlah dengan positif untuk menciptakan dampak yang baik.

Pengobatan Hado ini cukup diminati di Jepang. Siapapun dapat melakukannya di rumah, namun sayangnya, beliau mengatakan bahwa tidak semua orang dapat mempraktikan kekuatan Hado, karena setiap orang mempunyai kondisi emosi yang berbeda-beda.  Oleh karena itu, bisanya pengobatan yang dilakukan dengan air, umumnya dilaksanakan oleh pemuka agama yang cenderung memiliki tingkat ketenangan dan kestabilan emosi yang baik. Karena aktifitas penyembuhan Hado bisa berbanding terbalik menjadi sangat negatif jika dilakukan oleh orang yang emosinya tidak stabil, dan kasus paling mengerikan dari cara pengobatan ini adalah berujung kematian.

Jadi sebenarnya, pengobatan dengan air bukanlah hal klenik. Semua bergantung dari cara berpikir kita, dan apa yang kita percayai.

Sumber: Masaru Emoto. The True Power of Water. 2006. Bandung: MQ Publishing