Data Genetika Membuktikan Seluruh Manusia Berasal dari Satu Lokasi yang Sama
Dunia kita ini terdiri dari banyak wilayah, yang kemudian terbagi oleh banyaknya daerah masing – masing kekuasaan. Ada yang namanya negara, provinsi, kota, dimana semuanya dihuni oleh banyak sekali manusia. Namun pernahkah kalian penasaran, dimanakah letak lokasi pertama terciptanya dunia yang dihuni manusia ini?
Sains ternyata punya jawabannya sendiri, dan akhir – akhir ini, para peneliti berkumpul untuk mempelajari sejarah awal penciptaan manusia lagi. Rasanya belum cukup jawaban yang sudah diberikan oleh banyak sumber, terutama kitab suci pada masing – masing agama, ataupun hasil penelusuran para ahli lainnya dalam hal sejarah.
Kita telah mengetahui banyak peristiwa yang terjadi di masa lalu berkat sejarah – sejarah yang berhasil didokumentasikan. Namun ternyata, jauh di masa sebelum kita lahir, sejarah itu rapuh, banyak peristiwa manusia yang dianggap kurang berharga untuk dikenang, baik yang tersurat maupun tersirat.
Sebenarnya, kita masih bisa menggali lebih dalam lagi mengenai sejarah penciptaan manusia melalui kode genetik yang tertulis di dalam diri kita ini, dan terutama mengenai penelitian terbaru tentang migrasi manusia melalui peristiwa pembentukan genome yang dikaji dalam tiga penelitian secara terpisah. Usaha penelitian internasional dari Copenhagen, Estonia, dan Harvard mempertimbangkan adanya 787 orang yang populasinya berpindah dari Eropa ke Cina, dan demi kepentingan penelitian, maka para peneliti fokus pada kajian yang juga melibatkan penduduk asli Amerika, orang Papua, dan orang Australia.
Dilansir dari futurism.com, Semua penelitian menunjukkan hasil bahwa orang yang DNA aslinya bukan keturunan Africa, sebenarnya berasal dari satu lokasi sumber yang sama, yaitu justru di Afrika itu sendiri yang kira – kira terjadi sejak 50,000 sampai 80,000 tahun silam. Bagaimanapun juga, pembahasan yang menarik ini membuat para peneliti saling berdiskusi, mereka berasumsi mengetahui apa yang terjadi, mengapa asal – usul manusia awal berada disana, namun justru mereka bingung mengapa hal tersebut terjadi demikian. Berhubung belum ada sebuah penelitian yang menghubungkan kode genetika manusia pada 50,000 tahun silam lamanya, hal ini karena adanya faktor kecerdasan dan kebudayaan.
“Sepertinya tidak ada mutasi yang tiba – tiba saja muncul diantara leluhur kita, dan mengijinkan untuk berpikir dengan cara hebat yang berbeda,” ucap David Reich, seorang penulis senior dari penelitian yang sedang diusung ini. “Para ahli ilmu genetika, seringkali mencari contoh – contoh dimana genetika dapat dijadikan penjelasan. Secara paradox, data genetika menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada jawaban pasti mengenai genetika itu sendiri,” tambahnya.
Jadi, hal apa yang dapat mempertanggungjawabkan kemajuan dari penelitian ini? Sebenarnya, ada beberapa hal. Sebuah dokumen yang diterbitkan di Nature berspekulasi bahwa itu bisa jadi dikarenakan cuaca, saat para manusia sedang mencari makanan, yang bisa jadi mengikuti pola tatanan arah hujan, dimana secara rutin membuka koridor dari arah Afrika ke Eurasia. Gaya hidup cenderung berubah – ubah, atau juga faktor lingkungan bisa jadi memiliki tanggung jawab yang sama. Tentu saja semua hipotesis ini berlandaskan penelitian semata yang dikaji oleh para peneliti masa kini.
Ada tiga jenis penelitian yang dapat menyediakan informasi tambahan untuk kita mempelajari dan memahami pra sejarah tentang kehidupan para leluhur kita di masa lalu, dimana mereka juga memiliki andil dalam mencetak fakta tentang informasi genetika yang tidak dapat dijelaskan semuanya. Tentang siapakah kita dulu, dan selanjutnya pertanyaan, siapakah kita yang sekarang, dimana semua hal ini ujungnya tidak hanya sekedar bersumber dari darah kita.
Apakah kalian percaya jika Afrika adalah lokasi awalnya?