Tebu sebagai Bahan Baku Biodiesel
Kebutuhan akan bahan bakar dan polusi udara yang terus meningkat mendorong ilmuwan untuk menciptakan sumber energi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Salah satu sumber energi alternatif yang banyak dikembangkan adalah biodiesel. Penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar bukanlah hal yang baru, namun produksinya saat ini belum cukup untuk pemakaian massal. Oleh karena itu, ilmuan mengembangkan bahan baku untuk meningkatkan produksi biodiesel.
Tim peneliti dari Universitas Illonis berhasil merekayasa genetika tebu yang dapat menghasilkan minyak dari daun dan batangnya untuk memproduksi biodiesel. Tebu hasil rekayasa genetika tersebut tidak hanya dapat menghasilkan minyak, namun juga dapat menghasilkan banyak gula yang dapat digunakan untuk memproduksi etanol.
Pada awalnya peneliti berasumsi bahwa tebu yang dapat menghasilkan minyak maka produksi gulanya akan turun, namun asumsi tersebut ternyata salah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tebu hasil rekayasa genetika dapat menghasilkan lebih banyak minyak tanpa kehilangan produksi gula. Hal tersebut menunjukkan bahwa tanaman tebu tersebut dapat lebih produktif daripada yang diduga sebelumnya.
Fakta tersebut menjadi hal yang bagus karena tebu tersebut dinilai memiliki tujuan ganda. Selain itu, tebu hasil rekayasa genetik tersebut diperkirakan memiliki keuntungan yang lebih besar lima kali lipat dari kedelai dan dua kali lebih menguntungkan daripada tanaman jagung. Keuntungan lain yang didapat adalah tebu dapat ditanam pada lahan marjinal yang tidak dapat ditanami untuk kedelai atau pun jagung.
Menurut Vijay Singh, direktur Laboratorium Penelitian Bioprosesing Terpadu di Illionis, tebu yang direkayasi genetiknya menghasilkan minyak lebih banyak daripada tebu yang tidak dimodifikasi. Tebu hasil rekayasa genetika menghasilkan minyak 67% lebih banyak daripada tebu yang tidak dimodifikasi genetiknya. Selain itu, minyak yang dihasilkan oleh tebu tersebut sebanding dengan minyak yang dihasilkan oleh alga yang juga direkayasa genetiknya.
Pengolahan tebu sebagai bahan baku biodiesel dilakukan dengan cara menghancurkan tebu menjadi jus. Selanjutnya, dari jus tebu tersebut peneliti dapat mengambil sekitar 90% gula dan 60% minyak dari tanaman. Lalu jus difermentasi untuk menghasilkan etanol dan kemudian diolah dengan pelarut organik untuk diambil minyaknya. Tim peneliti telah mematenkan metode yang digunakan untuk memisahkan minyak dan gula.
Sumber :
Jurnal Biocatalysis and Agricultural Biotechnology
Untuk menambah pengetahuanmu, hadiri acara yang diadakan oleh Indonesian Research Institute for Biotechnology and Bioindustry dengan judul :
INTERNATIONAL BIOTECHNOLOGY CONFERENCE ON ESTATE CROPS
Pada tanggal 18-20 Oktober 2017 di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta
CP Details :
Indonesian Research Institute for Biotechnology and Bioindustry
Jl. Taman Kencana No. 1 Bogor 16128
Phone: +62 251 832 4048 / +62 251 832744
Firda (+62 856-3598-442)
Haryo (+62 812-8971-7767)
Email: info@ibcec.net.
Info lebih lanjut, silahkan klik : ibcec.net atau iribb.org
Mau dapat Harga Spesial? Daftar di sini aja : LabSatu