Warna darah haid
Sudah tanggalnya datang bulan nih! Tapi ternyata haid belum juga datang. Hemm.. Telat datang bulan. Apakah Kamu pernah mengalami masalah seperti itu? Atau mengalami permasalahan haid lainnya. Berbagai permasalahan haid yang pernah terjadi pada sebagian besar populasi perempuan ini ternyata dapat berefek pada tekstur dan warna darah haid lho. Kok bisa? Hal ini terjadi karena pengaruh dari rentang waktu lamanya darah ‘mengendap’ dalam rahim.
Ada berbagai variasi warna darah dalam haid atau sering disebut juga sebagai darah kotor. Darah yang dikeluarkan dari rahim wanita setiap bulannya ini dapat berwarna merah terang, kecokelatan bahkan bukan tidak mungkin berwarna kehitaman.
Baca : Waspadai Dehidrasi! Cek Warna Urin Anda Sekarang!
Meskipun perubahan dari warna darah kotor ini tidak selalu menandakan hal yang serius, namun ada baiknya tetap Kamu perhatikan ya.. Guna mengantisipasi kondisi kesehatan diri. Ada satu hal lagi, pakailah pembalut yang berkadar klorin rendah atau malah lebih bagus terbebas dari klorin.
Biasanya, haid yang normal terjadi selama 21 sampai 35 hari sekali selama jangka waktu dua hingga tujuh hari. Banyaknya darah haid yang keluar pun beragam, mulai dari 4 sampai 12 sendok teh/sekali periode datang bulan.
Mari mengenal darah haid beserta dengan tafsirannya, seperti yang dilansir Meetdoctor berikut:
1. Merah terang
Warna darah yang baru saja dikeluarkan dari tubuh saat terluka lazimnya memang berwarna merah terang. Jika darah haid Kamu berwarna seperti ini, hal tersebut menandakan aliran darah yang cenderung ringan dan teratur.
2. Merah gelap
yang menandakan adanya darah yang lebih tua dan sudah lebih lama disimpan dalam rahim dan baru keluar. Biasanya, darah dengan warna demikian terjadi saat wanita bangun tidur.
Baca : Menguak Manfaat Ubi Jalar Bagi Kesehatan
3. Kecokelatan maupun kehitaman
Darah tua ditandai dengan warna kecokelatan maupun kehitaman. Warna darah haid seperti ini biasanya akan muncul ketika mendekati waktu akhir periode menstruasi. Seringkali, darah macam ini keluar dengan aliran darah yang tidak deras. Wanita dengan kondisi siklus menstruasi yang tidak teratur juga cenderung mengalami darah menstruasi dengan warna demikian.
4. Oranye
Warna darah haid oranye timbul karena darah bercampur dengan cairan dari serviks. Selain itu, warna oranye juga dapat mengindikasikan adanya infeksi. Jika darah oranye terus terjadi dengan adanya gejala kesehatan, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Nah, sudah tahukan tipe warna darah semasa jangka waktu datang bulan. Perbedaan warna darah haid ini perlu Kamu waspadai jika diiringi dengan aneka gejala fisik lainnya seperti sakit perut hebat, lelah berlebihan, pusing atau yang lainnya. Jika Kamu mendapati hal tersebut, ada bainya segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut ya..
Baca Juga :
Kamu Vegetarian? Ini Dia Sumber Omega 3 Nabati
Cegah Sakit Jantung Dengan Vitamin F
Benarkah Obesitas Hambat Kesuburan Anda?