Tips perawatan dan cara aman menggunakan shaker
Cara menggunakan shaker laboratorium terbilang sederhana. Anda hanya perlu meletakan wadah berisi larutan yang ingin dihomogenkan. Kemudian menyalakan shaker untuk mengocok larutan yang ada dalam wadah tersebut. Meskipun begitu, anda harus mengetahui tips perawatan dan cara aman menggunakan shaker yang benar agar semakin memudahkan dalam bekerja di laboratorium. Berikut ini beberapa tips yang bisa anda terapkan saat bekerja dengan shaker.
Sebelum menggunakan shaker, pastikan permukaan (platform) dalam kondisi bersih. Sisa larutan yang tumpah dan tidak dibersihkan dengan baik akan mempengaruhi kecepatan rotasi shaker. Selain itu, juga dapat mempengaruhi hasil akhir homogenitas larutan.
Baca : Jenis-Jenis Shaker dan Fungsinya
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, anda dapat melakukan perawatan shaker secara berkala. Bersihkan platform shaker secara rutin dengan menggunakan kain lembut atau tisu tanpa serat yang telah dibasahi cairan pembersih. Lalu bilas dengan kain lembut atau tisu tanpa serat yang telah dibasahi air dan keringkan. Pastikan cairan pembersih yang digunakan tidak mengandung pelarut organik, alkali atau asam.
Anda juga perlu melakukan perawatan shaker dengan dekontaminasi atau disinfeksi dengan menggunakan alkohol 75%. Lakukan perawatan shaker setiap kali diperlukan. Baik ketika terkena noda ataupun terdapat tumpahan larutan. Untuk perawatan secara umum dan kalibrasi shaker dapat anda lakukan setiap tahun.
Agar akurasi shaker tetap terjaga dan instrumen tidak cepat rusak, perhatikan instruksi dan prosedur penggunaan. Biasanya, setiap kali membeli alat laboratorium seperti shaker akan mendapatkan buku petunjuk penggunaan. Buku tersebut dapat anda jadikan pedoman perawatan dan pengunaan.
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebelum mengaktifkan shaker. Salah satunya adalah dengan memastikan sumber daya listrik yang dipakai sesuai dengan voltage yang tertera di label serial number dan direkomendasikan oleh manufaktur. Perhatikan dan pastikan bahwa platform dan aksesoris lainnya terpasang dengan baik dan benar.
Baca : Perbedaan Stirrer dan Shaker dalam Proses Homogenisasi
Setelah semua pengkondisian menggunakan shaker secara aman selesai, anda juga harus memerhatikan proses homogenisasinya. Hindari terlalu berlebihan dalam mengisi wadah yang akan digunakan di shaker. Volume optimum untuk labu erlenmeyer adalah sebesar 20%. Jangan menggunakan shaker untuk campuran bahan kimia agresif atau eksplosif.
Ingat untuk selalu matikan shaker dan lepaskan kabel daya (stop kontak) setelah pemakaian dan sebelum melakukan perawatan. Satu hal yang tidak boleh ketinggalan yaitu labsafety procedure.
Selalu kenakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai di dalam laboratorium ya! Baik ketika membersihkan tumpahan atau melakukan pemeliharaan. LabSatu siap membantu anda dalam pengadaan alat laboratorium shaker. Selamat mencoba tips perawatan dan cara aman menggunakan shaker dari LabSatu.com.
Baca Juga :
Perawatan Alat Gelas Laboratorium
Bagian-Bagian Autoclave dan Fungsinya
Cara Membersihkan Lemari Asam