Ilmuwan
Sebuah cita-cita besar memang membutuhkan pengorbanan yang juga besar. Tentu hal tersebut bukanlah perkara yang mudah bagi para ilmuwan. Ide besar yang sering dicap sebagai sebuah mimpi yang tidak mungkin terlaksana harus bisa mereka buktikan. Perwujudan dari cita-cita, ide dan sebuah mimpi inilah yang harus diperjuangkan dan membutuhkan pengorbanan. Bukan hanya pengorbanan pikiran, waktu, dana dan tenaga. Bahkan terkadang tak jarang merenggut nyawa. Seperti halnya pengorbanan 6 ilmuwan yang tewas ditangan temuannya sendiri ini.
Semoga Kita bisa ambil pelajaran dari kisah tragis lagi ironis yang menimpa para ilmuwan yang tewas ditangan temuannya sendiri. Bahwa sebuah cita-cita, ide dan impian butuh perjuangan besar dan keteguhan. Biar bagaimanapun, para ilmuwan yang tewas ditangan temuannya sendiri menunjukan besarnya dedikasi mereka untuk sebuah ilmu pengetahuan dan teknologi.
1. Marie Curie
Bukan hanya terkenal dibidang ilmu kimia, Marie Curie juga tersiar sebagai ahli fisika dan matematika. Perintis bidang radiologi ini merupakan ilmuwan pertama yang berhasil meraih dua penghargaan nobel. Penghargaan nobel dalam bidang fisika pada tahun 1903 diraihnya bersama dengan Pierre Curie selaku suami dan Henri Becquele. Kemudian pada 1911, Ia kembali memenangkan penghargaan nobel dibidang kimia.
Baca : Ungkapkan Hal Spesial Dengan Seni Lukis Mikroba
Pendiri Curie Institut ini bukan hanya terkenal sebagai penemu unsur polonium dan radium, namun Ia juga tersohor karena karyanya tentang radioaktivitas. Teori radioaktivitas yang Ia temukan sungguh bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Namun sayang, dosen fisika wanita pertama di Universitas Sorbonne Prancis ini tanpa sadar juga menemukan efek fatal dari radioaktif.
Ilmuwan wanita ini tewas ditangan temuannya sendiri karena paparan radiasi hasil temuannya. Marie Curie yang lahir pada 7 November 1867 harus menghembuskan nafasnya pada 4 Juli 1934 karena sakit anemia aplastik. Secara tidak langsung, Marie Curie berhasil menemukan dua temuan sekaligus yaitu manfaat radioaktif dan efeknya bagi kesehatan.
2. Henry Smolinski
Di tengah kemacetan jalanan Ibukota, pernahkah Anda terbayang tentang sebuah mobil terbang? Sebuah ide unik yang ternyata sudah pernah dicoba-wujudkan sejak 43 tahun lalu.
Adalah Henry Smolinski, seorang insinyur Northrop terlatih yang memiliki ide dan impian mobil terbang. Bahkan demi mewujudkan impian ini, Ia meninggalkan pekerjaannya untuk kemudian membuka Advanced Vehicle Engineers (AVE), perusahaan yang memproduksi mobil terbang.
Pria kelahiran tahun 1933 ini menjadi salah satu dari sekian ilmuwan yang tewas ditangan temuannya sendiri. Semua bermula saat sebuah mobil terbang prototipe pertama yang Ia buat dengan menggabungkan bagian belakang pesawat Cessna Skymaster dengan mobil Ford Pinto -yang dimana bagian ekornya dirancang dapat dipasang dan dilepas- mengalami kecelakaan.
Sebelum meluncur kepasaran, Molinski melakuakn uji coba penerbangan bagi mobil terbang ciptaanya. Pada 11 September 1973 bersama dengan pilot Harold Blake, mobil terbnag rancangannya ini mengalami kecelakaan. Ilmuwan inovatif ini harus menelan kenyataan pahit bahwa dirinya tewas ditangan temuannya sendiri.
Kecelakaan ini diakibatkan karena salah satu penopang sayapnya terlepas sebab las yang buruk dalam menyambungkan sayap dengan mobil terbang. Meskipun begitu, inovasi dan kreatifitas mobil terbang ini sungguh unik dan bisa jadi perlu dihidupkan kembali. Kamu berani mencoba menciptakan mobil yang sukses terbang?
3. Thomas Midgley Jr
Ingat freon? Tentu Kamu akan teringat pada pendingin ruangan dan efeknya bagi pemanasan global. Pria asal Amerika, Thomas Midgley Jr adalah penemu dari freon gas rumah kaca. Bukan hanya itu saja, ahli kimia ini juga terkenal dengan karyanya “no-knock” atau bensin bertimbal.
Demi membuktikan bahwa temuan bensin bertimbal adalah bahan bakar yang aman, Midgley rela melakukan hal yang diluar dugaan. Ia menuangkan bensin bertimbal diseluruh tangan dan menghirupnya selama 60 detik saat konferensi pers berlangsung. Akibat dari aksinya ini, Ia mengalami keracunan timah.
Mungkin Kamu menduga bahwa ilmuwan ini tewas karena temuannya berupa bensin bertimbal. Memang Midgyel tewas karena temuannya sendiri, tapi bukan karena karya terkenalnya, bensin bertimbal. Justru Ia tewas tercekik tali. Temuannya berupa sistem tali dan katrol yang ia rancang untuk mendukung tubuhnya saat di tempat tidur karena penyakit polio inilah yang menewaskan dirinya.
4. Horace L. Hunley
Horace L. Hunley adalah seorang pengacara sekaligus anggota legislatif negara Louisiana yang tertarik terhadap kapal selam. Ketertarikan pada kapal selam membuatnya ikut membantu dan membangun desain tiga model kapal selam yang berbeda. Ketiga model yang dirancang tersebut didedikasikan untuk Konfederasi selama perang saudara.
Pada rancangan kapal selam ketiga yang ia namai dan danai oleh dirinya sendiri benar-benar tenggelam di perairan Charleston tanpa mampu kembali kepermukaan. Hal ini menyebabkan ilmuwan ini tewas ditangan temuannya sendiri bersama tujuh awak kapal.
Kapal selam Hunley sempat diangkat, diperbaiki dan sukses digunakan untuk menenggelamkan sebuah kapal musuh jenis USS Housatonic pada 1864. Namun selang beberapa waktu, kapal selam itu pun ikut tenggelam.
5. Valerian Abakovsky
Kali ini, seorang ilmuwan yang tewas ditangan temuannya sendiri berasal dari Rusia. Valerian Abakovsky adalah seorang penemu mesin kereta berkecepatan tinggi, Aerowagon. Kereta ini memiliki mesin pesawat dan baling-baling.
Baca : 5 Fakta Menarik Tentang Darah
Awal mula uji coba, kereta Aerowagon ini dapat bekerja dengan baik. Namun sekembalinya ke ibukota, temuan Abakovsky ini tergelincir sehingga menewaskan dirinya beserta lima orang lainnya.
6. Franz Reichelt
Ilmuwan asal Perancis kelahiran Austria ini cukup unik. Franz Reichelt berprofesi sebagai penjahit tetapi bukan sembarang penjahit. Ia juga menghabiskan waktu untuk membuat dan merancang jas parasut terbang untuk pilot pesawat.
Temuan pesawat terbang yang relatif terbilang baru sehingga mekanisme penyelamatan diri bagi pilot pun masih dalam tahap pengerjaan. Desain penyelamatan diri dalam bentuk jas parasut inilah yang dikerjakan oleh Reichelt.
Dalam uji coba pertama dengan menggunakan boneka sebagai pilotnya dianggap cukup berhasil. Hal ini mendorong dirinya untuk mencoba desain parasutnya sendiri dengan melompat dari ketinggian 187 kaki Menara Eiffel. Sungguh tragis lagi ironis, penemu ini tewas ditangan temuannya sendiri karena parasutnya gagal berfungsi.
Baca Juga :
7 Fakta Positif Dibalik Rokok
Ingin Punya Momongan? Terapi Jus Ini Bisa Jadi Solusi!
Awar-Awar, Tumbuhan Liar Penangkal Bakteri