Makanan penurun daya ingat
Kemampuan dalam menangkap dan mengingat sebuah informasi tentu dibutuhkan oleh setiap orang. Bahkan banyak yang berharap bahwa mereka memilki kemampuan yang baik dalam hal tersebut. Sehingga cukup banyak yang mengkonsumsi aneka jenis ‘ramuan’ yang dapat meningkatkan dan memperbaiki daya ingat. Namun ada beberapa makanan penurun daya ingat juga lho, kamu harus mengurangi konsumsi makanan tersebut yaa.
Baca : Menguak Manfaat Ubi Jalar Bagi Kesehatan
Seumpama Anda tahu penyebab menurunnya daya ingat, mungkin Anda hanya perlu melakukan upaya pencegahan atau preventif saja. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati. Nah, berikut 5 makanan yang dapat berpotensi menyebabkan menurunnya daya ingat Anda sebagaimana dilansir dari laman Prevention dan beberapa sumber lain.
Garam
Bagaimana rasanya makanan tanpa garam. Tentu terasa hambar dan hilang selera untuk memakannya. Ternyata mengonsumsi garam secara berlebihan bukan hanya meningkatkan tekanan darah tinggi (hipertensi), tapi juga dapat menjadi penyebab menurunnya daya ingat.
Sebuah studi menemukan bahwa asupan garam sodium yang tinggi akan berdampak negatif pada kemampuan kognitif seseorang jika tidak diimbangi dengan aktiivitas fisik seperti olah raga misalnya. Untungnya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurobiology of Aging menemukan bahwa olah raga teratur dapat menangkal efek negatif natrium pada otak dan sistem kardiovaskular.
Ini berarti, dampak dari konsumsi garam berlebih terhadap aspek kognitif itu masih bersifat reversibel (dapat diperbaiki).
Tahu
Sudah menjadi rahasia umum bahwa tahu terbuat dari kacang-kacangan, terutama kedelai. Tahu adalah panganan sederhana yang menjadi andalan kaum marginal. Bukan hanya harganya yang terjangkau, tapi juga karena tahu memiliki rasa yang cukup enak.
Namun, tahukah kamu kalau ternyata makan tahu dapat meningkatkan potensi dan penyebab menurunnya daya ingat. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di jurnal Dementia and Geriatric Cognitive Disorders, menemukan bahwa konsumsi tahu yang tinggi (sembilan kali atau lebih per minggu) menghadapi tantangan memori lebih besar daripada mereka yang tidak.
Para peneliti tersebut melakukan studi pada 719 laki-laki dan perempuan Indonesia. Mereka berspekulasi bahwa phytoestrogen yang ada dalam tahu bisa memengaruhi fungsi otak.
Pada kesempatan lain, penelitian tentang tahu tempe yang dilakukan oleh Prof. Tri Budi Rahardjo juga menemukan hubungan phytoestrogen dengan daya ingat atau fungsi memori. Studi yang bekerja sama dengan Profesor Eef Hogervorst dari Loughborough University itu menyimpulkan ada asosiasi negatif pada intensitas tinggi bagi mereka yang mengonsumsi tahu pada lanjut usia. Hal ini berkaitan dengan kualitas fungsi memori mereka.
Meskipun begitu, tahu adalah makanan yang murah dan bermanfaat. Menurut Tri Budi, kuncinya terletak pada pola makan yang proporsional
“Yang pasti kita tidak bisa mengekspos bahwa tahu itu berbahaya. Konklusinya bahwa phytoestrogen (fitoestrogren) yang merupakan reseptor bisa memberikan efek baik, tetapi pada usia di atas 65 tahun sebenarnya harus hati-hati. Tahunya kenapa? Itu lagi diteliti,” ujar Tri Budi.
Lemak Jenuh
Lemak jenuh erat kaitannya dengan obesitas, kegemukan dan kolesterol tinggi. Namun selain itu, lemak jenuh juga harus dihindari karena dampaknya bisa mengganggu kesehatan tubuh.
Peneliti dari University of Montreal melakukan penelitian terhadap tikus yang diberi lemak jenuh. Hasil menunjukkan bahwa tikus mengalami gangguan fungsi sistem dopamin yang ditunjukkan dengan gejala suasana hati yang buruk dan kehilangan selera makan.
Lemak Trans
Trans fat juga dikenal dengan lemak trans dan lemak jenuh. Lemak trans merupakan hasil sampingan dari sebuah masakan, seperti donat, gorengan, kue dan sebagainya. Sedangkan lemak jenuh akan tetap dalam keadaan padat pada suhu kamar. Contoh lemak jenuh adalah lemak dari daging domba, babi atau sapi, susu, kulit ayam, dan metega.
Baca : Benarkah Obesitas Hambat Kesuburan Anda?
Hampir serupa dengan lemak jenuh, lemak trans juga berkaitan dengan obesitas dan kolesterol. Namun selain itu, ternyata lemak trans juga berpengaruh pada kemampuan mengingat.
Dalam studi yang diterbitkan jurnal PLoS One menemukan bahwa konsumsi lemak trans dikaitkan dengan kesulitan mengingat kata-kata (bukan karena kesalahan lidah). Studi ini diikuti 1.018 peserta yang mengonsumsi lemak trans, mulai dari 3,8 gram per hari menjadi 27,7 gram per hari, sebelum menjalani tes ingatan.
Untuk setiap gram lemak trans yang dikonsumsi setiap hari, peserta diperkirakan mampu mengingat 0,76 lebih sedikit kata. Peserta studi yang mengonsumsi jumlah lemak trans tertinggi per hari hanya mengingat 65 kata dengan benar, sedangkan yang makan lebih sedikit lemak trans rata-rata bisa mengingat 86 kata.
Itu dia beberapa makanan yang dapat menjadi penyebab turunnya daya ingat. Untuk mencegah terjadinya penurunan daya ingat, ada baiknya anda jaga pola makan sehari-hari.
Baca Juga :
9 Keajaiban Yang Diberikan Air Alkali Untuk Kesehatan Tubuh
Tips 8 Makanan Sehat Bagi Kamu Yang Sedang Stress/ Depresi
Ingin Langsing dan Awet Muda? Lakukanlah Hal Ini!
