Ketahui Kondisi Kesehatan Tubuh Melalui Urin
Sejak awal pengobatan, urin atau air kencing banyak digunakan sebagai bahan diagnosis awal untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Hal itu disebabkan karena urin merupakan limbah cair dalam tubuh yang terdiri dari air, garam, urea dan asam urat yang dihasilkan oleh ginjal. Ginjal membuat urin dari proses penyaringan darah yang mengandung obat-obatan, makanan dan penyakit yang akan mempengaruhi sifat urin yang dihasilkan. Oleh karena itu warna, densitas, bau urin, dan seberapa sering anda buang air kecil dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang.
Warna urin berasal dari pigmen diproduksi oleh tubuh yang disebut urokrom. Urin akan berwarna kuning pucat hingga emas jika kondisi kesehatan seseorang normal dan sehat. Jika urin tidak memiliki warna sama sekali, hal itu mungkin dikarenakan terlalu banyak air putih yang diminum atau efek samping dari obat diuretik yang membantu tubuh untuk mengeluarkan cairan. Urin berwarna madu atau berwarna coklat yang sangat gelap dapat menjadi tanda bahwa tubuh mengalami dehidrasi dan perlu mendapatkan lebih banyak cairan dengan segera. Warna urin yang seperti itu juga dapat menjadi tanda peringatan masalah hati. Sebaiknya segera konsultaskan masalah tersebut pada dokter jika warna urin tidak berubah setelah satu hari. Beberapa warna lain yang tidak biasa yang mungkin muncul pada urin antara lain yaitu:
Urin Berwarna Pink atau merah
Beberapa makanan seperti wortel, blackberry, bit, dan buah naga bisa mengubah warna urin menjadi merah muda. Selain itu, urin yang berwarna pink atau merah dapat juga berasal dari efek samping obat seperti antibiotik rifampisin atau obat untuk infeksi saluran kencing (ISK) yang disebut phenazopyridine. Warna pink dan merah pada urin juga menjadi pertanda adanya darah dalam urin atau indikasi adanya penyakit ginjal, ISK, masalah prostat, atau tumor. Segera periksakan ke dokter jika urin anda berwarna pink atau merah.
Urin Berwarna Oranye
Jika urin berwarna oranye seperti warna orange minuman ringan rasa jeruk mungkin dikarenakan konsumsi obat-obatan seperti vitamin B2 dosis tinggi, phenazopyridine, atau antibiotik isoniazid. Selain itu, urin yang berwarna oranye juga mengindikasikan tubuh sedang mengalami dehidrasi atau ada masalah pada hati atau saluran empedu. Segera konsultasikan pada dokter jika kondisi urin seperti itu.
Urin Berwarna Biru atau Hijau
Urin yang berwarna biru atau hijau kemungkinan efek samping dari pewarna pada makanan yang kita konsumsi atau obat anaestesi seperti propofol, obat alergi atau obat asma seperti prometazin. Beberapa kondisi medis yang langka juga dapat mengubah warna urin menjadi hijau atau biru. Segera konsultasikan ke dokter jika warna urin yang biru atau hijau tidak hilang setelah sekian lama.
Urin Berbuih
Jika urin terlihat berbuih secara konsisten apa pun warnanya, hal itu mengindikasikan adanya protein di dalam urin. Protein di urin merupakan pertanda bahwa ginjal sedang bermasalah. Segera konsultasikan ke dokter apabila urin terlihat berbuih secara konsisten.
Bau Urin
Pada umumnya urin tidak berbau kuat namun beberapa makanan yang memiliki senyawa sulfur seperti asparagus atau makanan lainnya seperti jengkol dan petai dapat membuat urin berbau menyengat. Selain itu, mengkonsumsi suplemen vitamin B-6 dan kondisi tubuh yang dehidrasi dapat membuat urin menjadi pekat dan berbau menyengat. Bau urin yang benar-benar kuat juga dapat mengindikasikan adanya penyakit seperti diabetes, infeksi kandung kemih atau penyakit metabolik lainnya.
Seberapa Sering Kita Harus Buang Air Kecil?
Sebaiknya buang air kecil dilakukan hingga delapan kali sehari namun jumlah tersebut akan berbeda-beda bergantung seberapa banyak dan jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi. Orang yang meminum minuman yang mengandung kafein dan alkohol akan lebih sering buang air kecil. Selain, efek samping obat, kehamilan, dan usia juga mempengaruhi seberapa sering buang air kecil dilakukan.
Jika buang air kecil secara tiba-tiba menjadi sering dilakukan daripada biasanya, hal tersebut dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan seperti ISK, diabetes, pembesaran prostat pada pria, vaginitis pada wanita, atau masalah dengan dinding kandung kemih Anda yang disebut sistitis interstisial.
Hubungi Dokter
Hubungi dokter jika terjadi perubahan pada urin anda jika tidak ada kaitannya dengan makanan atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Jika perubahan berlangsung lebih dari satu hari atau disertai demam, sakit punggung, muntah, merasa sangat haus, atau kelelahan. Segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan pengujian urin.
Sumber : www.webmd.com